SISTEM
ENDOKRIN
A.
PENGERTIAN DAN FUNGSI
Endokrin berasal dari bahasa Yunani
yang berarti “sekresi kedalam”. Sedangkan sistem endokrin adalah suatu sistem
dalam tubuh manusia yang terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai
kelenjar sekresi internal), yang menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon
secara langsung ke dalam aliran darah. Sistem endokrin disusun oleh beberapa
kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon. Hormon merupakan senyawa
protein / senyawa steroid yang mengatur kerja proses fisiologis tubuh.
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu
eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus
pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar
eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.
Kelenjar
endokrin termasuk :1. Pulau Langerhans pada Pankreas2. Gonad (ovarium dan
testis)3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timusB.
Hormon dan fungsinya Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya
membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang
mengatur kehidupan. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :1. Membedakan
sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang2.
Menstimulasi urutan perkembangan3. Mengkoordinasi sistem reproduktif4.
Memelihara lingkungan internal optimal5. Melakukan respons korektif dan adaptif
ketika terjadi situasi darurat.
Fungsi dari kelenjar endokrin adalah
mensekresikan hormon pada sel target, menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon
secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon bekerja sama dengan system syaraf
untuk mengatur pertumbuhan, dan tingkah keseimbangan internal, reproduksi dan
tingkah laku. Kedua system tersebut mengaktifkan sel untuk berinteraksi satu
dengan yang lain dengan menggunakan messenger kimia. Kelenjar endokrin
menggunakan messenger kimia yaitu hormon yang diedarkan oleh system
trasnportasi (darah), dan mempengaruhi sel target yang ada diseluruh tubuh.
Kerja
system endokrin lebih lambat dibandingkan dengan system syaraf, sebab untuk
mecapai sel target hormon harus mengikuti aliran system transportasi. Sel
target memiliki receptor sebagai alat khusus untuk mengenali impuls / rangsang.
Ikatan antara receptor dengan hormon di dalam atau di luar sel target,
menyebabkan terjadinya respons pada sel target. Organ utama dari sistem
endokrin adalah: hipotalamus, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid, pulau-pulau langerhans, kelenjar adrenal, buah zakar, dan indung
telur.
Hipotalamus
melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa: beberapa diantaranya
memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon
hipofisa. Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa
hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana
mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.
Hipofisa
mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan
balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal
kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak
semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya
memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi
zat-zat di dalam darah: sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan
respon terhadap gula dan asam lemak sel-sel paratiroid memberikan respon
terhadap kalsium dan fosfat medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal)
memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Banyak
organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak
disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan
zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak
melepaskan produknya ke dalam aliran darah. Contohnya, otak menghasilkan
berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.
B.
MACAM-MACAM KELENJAR ENDOKRIN
KELENJAR
HIPOFISE
Suatu
kelenjar yang terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam
sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Kelenjar hipofise terdiri dari
2 lobus yaitu : “lobus enterior dan lobus posterior”
1.
lobus anterior ( adenohipofise ) = menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja
sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain. Contoh
hormon antara lain:.
• hormon somatrotopik = mengendalikan
pertumbuhan tubuh
• hormon tirotropik = mengendalikan
kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin
• hormon ACTH ( adrenokortikotropik ) =
menegndalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari
korteks kelenjar suprarenal
2.
lobus posterior ( neurohipofise ), lobus ini mengeluarkan 2 jenis hormon anatar
lain:
• hormon ADH (anti diuretik hormone) =
mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos.
ADH disebut juga sebagai hormon pituitrin
• hormon oksitosin = merangsang dan
menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu
sewaktu menyusui. Terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofise tulang
spenoid.
KELENJAR
TIROID
Terdiri
atas 2 buah lobus yang terletak di sebelah kanan dari trakea diikat bersama
oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Letak, di
dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.
Fungsi
kelenjar tiroid adalah:
1.
bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2.
mengatur penggunaan oksidasi
3.
mengatur pengeluaran CO2
4.
metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan
5.
pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Hipofungsi
akan menyebabkan penyakit kretinisme dan penyakit miksedema sedangkan,
hiperfungsi akan menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur
oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon
tirotropik.
KELENJAR
PARATIROID
Terletak
disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini
berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada
tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar
ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan fosfor di
dalam tubuh “.
fungsi
umum kelenjar paratiroid adalh:
a.
mengatur metabilisme fosfor
b.
mengatur kadar kalsium darah
Hipofungsi
akan menyebabkan penyakit tetani sedangkan, hiperfungsi akan menyebabkan
kelainan-kelainan seperti: sakit pada tulang, kadar kalsium darah meningkat,
dan kelemahan pada oto-otot.
KELENJAR
TIMUS
Letaknya
di dalam mediastinum di belakang os sternum, dan di dalam torak kira-kira
setinggi bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari 2 lobus.
Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun. Fungsi kelenjar timus
adalah:
a.
mengaktifkan pertumbuhan badan
b.
mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
KELENJAR
PANKREATIKA
Terdapat
pada belakang lambung di depan vetebra limbalis I dan II. Terdiri dari sel-sel
alfa dan beta..Sel alfa = menghasilkan hormon glukagon,sel beta = menghasilkan
hormon insulin. Fungsi hormon insulin adalah: mengendalikan kadar glukosa dan
memperbaiki tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak. NB: kepulauan
langerhans.
Dalam
tubuh manusia terdapat 1-2 juta pula-pula langerhans, sel dalam pulau ini dapat
dibedakan atas: dasar granulasi dan pewarnanya separuh dari sel ini
mensekresikan insulin, yang lainya menghasilkan polipeptida dari pankreas.
Fungsi: sebagai sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat
sekresi insulin, glikogen dan polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi
glikogen.
KELENJAR
KELAMIN
Ada
2 kelenjar yaitu: kelenjar testika dan kelenjar ovarika
• kelenjar testika
Terdapat
pada laki-laki terletak pada skortum menghasilkan hormon “ testosteron “.
Fungsi
testosteron adalah:
1.
menentukan sifat kejantanan
2.
menghasilkan sel mani
3.
mengontrol pekerjaan seks sekunder laki-laki (kumis, jakun, jenggot, dll)
• kelenjar ovarika
Terdapat
pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan
uterus,menghasilkan hormon progesteron dan estrogen. Fungsinya
adalah:memberikan sifat kewanitaan (pinggul yang besar, payudara yang besar,
dll
Tabel
perbedaan antara kelenjar endokrin dengan kelenjar eksokrin
No
|
Kelenjar
endokrin
|
Kelenjar
eksokrin
|
1
|
Mensekresikan hormone
|
Mensekresikan enzim
|
2
|
Disebut kelenjar buntu karena tidak memiliki
saluran
|
Memiliki saluran tempat yang mengalirkan
hasil sekresinya kelokasi tertentu
|
3
|
Hormon disekresikan dalam jumlah sedikit
|
Enzim disekresikan dalam jumlah banyak
|
4
|
Hormon disekresikan setiap saat
|
Disekresikan saat tertentu
|
Tabel perbedaan antara antara system syaraf dengan system endokrin
No
|
Sistem syaraf
|
Sistem endokrin
|
1
|
Respons terhadap rangsang cepat
|
Respons terhadap rangsang lambat
|
2
|
Pembawa impuls adalah neuron
|
Pembawa impuls adalah aliran darah
|
3
|
Responsnya langsung terhadap rangsang dari
luar
|
Responnya tidak langsung terhadap rangsang
dari dalam
|
Tabel persamaan antara system syaraf dengan system endokrin
No
|
Sistem syaraf
|
Sistem endokrin
|
1
|
Membantu mengatur dan memelihara homeostasis
|
Membantu mengatur dan memelihara homeostasis
|
2
|
Mensekresikan messenger kimiawi neurohumor
|
Mensekresikan messenger kimiawi hormone
|
C.
HORMON DAN FUNGSINYA
Klasifikasi
dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut
dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk
polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin)
dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam
lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron,
glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin).
Hormon
yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon
steroid dapat menembus membran sel dengan bebas. Meskipun setiap hormon adalah
unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai
karakteristik berikut.
Hormon
disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut (1) sekresi diurnal adalah
pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon
diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari. (2)
Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu,
seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya
menyebabkan siklus menstruasi. (3) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah
variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi
dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormon
bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif atau negatif
dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.
Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan
biokimia. Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang
sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan
interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan
hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di reactivated oleh hepar
atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
Hormon
steroid
Hormon
steroid dibentuk dari kolesterol yang larut dalam darah. Kerja dari hormone
steroid dengan cara masuk kedalam sitoplasma sel target. Ikatan antara hormone
dengan receptor sel target kemudia masuk ke dalam nucleus, berikatan dengan
benang kromatindan mengaktifkan gen-gen tertentu. Gen (DNA) berisi informasi
untuk memproduksi protein. Protein dibentuk ketika gen-gen telah aktif.
Kerja
hormon steroid lebih lambat dibandingkan hormon peptida, karena waktu yang di
butuhkan untuk memproduksi protein baru sepertinya berlawanan mengaktifkan
protein yang sudah ada
Berdasarkan
aktifitasnya kelenjar endokrin dibedakan atas:
1. Kelenjar endokrin yang bekerja
sepanjang hayat
Contoh:
kelenjar tiroid, paratiroid, kelenjar pulau-pulau langerhans, dan kelenjar
timus
2. Kelenjar endokrin yang bekerja dimulai
masa tertentu
Contoh:
Kelenjar kelamin (kelenjar gonad)
3. Kelenjar endokrin yang bekerja sampai
masa tertentu
Contoh:
kelenjar kelamin perempuan
Tabel
nama dan letak kelenjar endokrin dalam tubuh.
No
|
kelenjar
|
Nama Lain
|
Letak
|
1
|
hipofisis
|
Kelenjar pituitary
|
Dibagian
dasar cerebrum, dibawah hipotalamus
|
2
|
Tiroid
|
Kelenjar
gondok
|
Didaerah
leher dekat jakun
|
3
|
Paratiroid
|
Kelenjar anak
gondok
|
Dibagian
(dorsal) belakang dari kelenjar tiroid
|
4
|
Kelenjar
pankreas
|
Kelenjar
pulau-pulau langerhans
|
Dekat lambung
|
5
|
Kelenjar
gonad
|
Kelenjar
kelamin
|
Laki-laki :
testis
Perempuan:
ovarium
|
6
|
Kelenjar
adrenalin
|
Kelenjar
supra renalis
|
Di atas
ginjal
|
7
|
Kelenjar
timus
|
Kelenjar
kacangan
|
Di daerah
dada
|
Hypothalamus
Hipotalamus
adalah bagian dari otak besar yang mengatur homeostasis tubuh dengan pengaturan
bagian dalam tubuh seperti detak jantung, suhu tubuh, keseimbangan air dan
sekresi dari kelenjar pituitary.
Kelenjar
Pituitari (kelenjar hipofisis)
Nama
Lain: Master of glands sebab menghasilkan berbagai hormone yang berfungsi
mengatur kerja kelenjar endokrin lainnya.
Bentuk
dan ukuran: Lonjong sebesar biji kacang kapri
Letak:
Dibawah hypothalamus
Kelenjar
pituitary terdiri atas dua lobus. Hormon yang dihasilkan lobus posterior di
sintesis oleh neuron yang ada di hipotalamus. Sedangkan lobus anterior
memproduksi hormone dan mengeluarkannya.
Kelenjar
pituitary lobus posterior
Lobus
posterior dari kelenjar pituitary berisi ujung akson dari neuron yang memanjang
dari hipotalamus. Hormon disimpan di dalam dan dikeluarkan dari ujung akson
yang berada di lobus posterior dari kelenjar pituitary.
Oksitosin
Oksitosin
merangsang kontraksi rahim untuk mendorong janin saat persalinan. Oksitosin
juga merangsang pengeluaran ASI dari kelenjar susu yang disebabkan kontraksi
sel-sel disekitarnya. Setelah kelahiran, isapan bayi pada putting susu
merangsang pengeluaran hormone oksitosin dari kelenjar pituitary bagian
posterior.
Antidiuretika
Hormon (ADH)
Hormon
antidiuretika meningkatkan permeabilitas dari tubulus kontortus distal dan
tubulus kolektifus dari nefron ginjal, sehingga volume urin menurun. Sekresi
dari hormone ADH mengontrol mekanisme efek timbal balik sebagai berikut:
Konsentrasi
darah (kadar air sedikit) à hipotalamus à ADH à reabsorbsi air, menyebabkan
darah menjadi lebih encer.
Jika
darah terlalu encer, system sirkulasi akan merangsang jantung untuk
menghasilkan hormone atrial natriuretic (ANF). Hormon ini menghambat
pengeluaranhormon ADH dari kelenjar pituitary bagian posterior sehingga volume
urin meningkat.
Alkohol
merupakan zat yang memiliki kemampuan menghambat pengeluaran ADH, sehingga
ginjal meproduksi urin yang lebih encer (volume rin meningkat)
Kelenjar
pituitary lobus anterior
Hipotalamus
menghasilkan hormone yang dibawa dalam pembuluh darah menuju bagian anterior
dari kelenjar pituitary. Hormon ini digunakan untuk merangsang pituitary untuk
menghasilkan hormone-hormon lain.
Kelenjar
pituitari menghasilkan lebih dari delapan hormon. Masing-masing hormon
dihasilkan sebagai respons terhadap hormon pelepas dari hipotalamus (hormon
releasing dari hiotalamus).
Pembuluh
darah membawa hormon pelepas dari hipotalamus menuju kelenjar pituitari melalui
perantara yang disebut vena porta, sebab vena porta menghubungkan dua ujung
kapiler. Satu ujung kapiler terletak di dalam hipotamus, dan ujung lainya
terdapat bagian anterior kelenjar pituitari.
Hormon
pelepas yang bersifat menghambat (hormone releasing inhibits) dihasilkan oleh
hipotalamus, yang berfungsi menghambat pengeluaran hormone pelepas yang memacu
(hormone releasing) seperti tersebut di atas.
Contoh:
Kelenjar
pituitary merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan (Growth hormone/ GH).
Pengeluaran hormone GH di rangsang oleh hormone hormon pelepas pertumbuhan
(growth hormone releasing factor/ GHRF) yang dirpduksi oleh hipotalamus. Selain
itu terdapat juga hormone yang fungsinya berlawanan dengan GHRF, yaitu hormone
pelepas yang sifatnya menghambat (Growth hormone releasing-inhibits factor.
GHRiF) yang juga dihasilkan oleh hipotalamus.
Dari
delapan jenis hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary lobus anterior, 3
diantaranya memiliki efek langsung pada tubuh, sedangkan 3 lainnya mengatur
kelenjar-kelenjar endokrin lainnya
Hormon
lobus anterior dari kelenjar pituitary yang memberikan efek langsung ke tubuh.
Hormon
Pertumbuhan (Somatotropik hormone / STH) atau growth hormon
Hormon
pertumbuhan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh. Jika hormone
ini diproduksi dalam jumlah sedikit, akan menyebabkan kerdil (dwarfisme),
demikian sebaliknya jika produksi hormone ini berlebih akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme).
Akromegali
adalah kelainan genetik dimana hormone pertumbuhan terus diproduksi sepanjang
hayat. Kelainan akromegali ditandai pertumbuhan yang tidak seimbang pada tulang
jari tangan dan jari kaki, rahang atau tulang hidung. Semestinya pada orang
yang normal, hormone ini akan berhenti diproduksi pada usia 18 – 20 tahun.
Prolaktin
Prolaktin
diproduksi dalam jumlah besar setelah proses kelahiran. Fungsi hormone
prolaktin adalah merangsang perkembangan kelenjar susu dan produksi ASI. Selain
itu hormone ini juga mempengaruhi proses metabolism lemak dan karbohidrat.
Melanosite-Stimulasing
Hormon (MSH)
Hormon
ini menyebabkan warna kulit ikan, amfibi dan reptile berubah-ubah. Pada manusia
melanosit stimulasing hormone berfungsi untuk merangsang sintesis pigmen
melanin
Hormon
lobus anterior kelenjar pituitary yang mengatur kerja kelenjar endokrin lain.
Kelenjar
pituitary juga mengontrol kelenjar endokrin lain oleh sebab itu disebut dengan
istilah “master of gland ”. Tiga jenis hormone yang dihasilkan kelenjar
pituitary adalah:
1. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
--> Kelenjar thyroid --> hormon thyroxin
2. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
--> Kelenjar adrenal cortex --> hormon cortisol
3. Gonadotropic Hormones (FSH and LH)
--> kelenjar ovaries and testes --> Hormon kelamin , mengontrol produksi
sel kelamin.
Tiroid
Stimulating hormone (TSH)
Fungsi
mengendalikan sekresi hormon tiroksin oleh kelenjar gondok. Pengeluaran hormone
ini dipacu oleh hormone pelepas (thyrotropic releasing factor). Jika kadar TSH
tinggi menandakan tubuh kekurangan hormon tiroksin. Sekresi hormone tiroksi
berkurang biasanya disebabkan rendahnya kadar unsur yodium dalam darah. Hal ini
akan menyebabkan penyakit gondok (goiter)
Adenocorticotropic
hormone (ACTH)
Fungsi
merangsang bagian korteks kelenjar adrenal untuk mensekresikan hormone
glukokortikoid. Pengeluaran hormone ini dipacu oleh hormon pelepas
(corticotrophin releasing factor) yang dihasilkan oleh hipofisis.
Gonadotropic
hormone ( FSH dan LH)
FSH
(Folikel Stimulating Hormon)
Fungsi:
Pada
perempuan
Merangsang
pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam ovarium sehingga menjadi folikel de
graaf
Pada
laki-laki
Mengatur
perkembangan testis dan merangsang spermatogenesis
Luteining
Hormon
Fungsi:
Pada
perempuan:
Mempengaruhi
terjadinya ovulasi
Membentuk
korpus luteum dari sisa folikel
Merangsang
korpus luteum untuk mensekresikan hormon progesteron
Pada
laki-laki
Merangsang
sel-sel interstitial (sel-sel leydig) dalam testis untuk mensekresikan hormone
testosterone. Hormon LH pada laki-laki biasanya disebut juga ICSH (interstitial
stimulating hormone)
Penghambat
Umpan Balik negatif
Sekresi
hormone oleh kelenjar dikontrol oleh hipotalamus. Pengaturan pengeluaran hormon
melalui mekanisme negative umpan balik. Ketika jumlah hormone meningkat, maka
hormone tersebut akan menghambat hipotalamus dan pituitary lobus anterior
akibatnya produksi hormone menjadi menurun.
Kelenjar
tiroid
Kelenjar
tiroid menghasilkan hormone tiroksin (disebut T4 karena didalam hormone ini
berikatan 4 molekul yodium), dan triiodothyronin (disebut juga T3 karena di
dalam hormone berisi 3 molekul iodine).
Antara
T4 dan T3 memiliki kesamaan efek pada sel target. Dalam sebagian besat jaringan
target, T4 dapat dikonversi menjadi T3. T4 dan T3 mempengaruhi kecepatan
metabolism, pertumbuhan, dan perkembangan. Produksi hormone tiroksin diatur
melalui mekanisme negative umpan balik dimana hormone tersebut menghambat
hipotalamus untuk merangsang kelenjar tiroid
Hipotyroidisme
terjadi bila kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin dalam jumlah
sedikit. Pada orang dewasa dampak yang ditimbulkan adalah letargi mental, dan
penambahan berat badan. Pada anak-anak menyebabkan kretinisme dengan
karakteristik kerdil (dwarfisme) retardasi mental, dan kurang matang seksual.
Hipertyroidisme
terjadi bila konsentrasi hormone T3 dan T4 meningkat. Hal tersebut
mengakibatkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan penurunan berat
badan.
Unsur
yodium dibutuhkan untuk menyusun hormone tiroksin. Defisiensi dari unsure
yodium mencegah pembentuk hormone tiroksin oleh kelenjar tiroid. Keadaan
tersebut mengakibatkan berlebihnya tirois stimulating hormone yang diproduksi
oleh kelenjar pituitary lobus anterior. bagian anterior. Kekurangan unsure
yodium dalam jangka waktu lama berakibat penyakit gondok (goiter) yang ditandai
dengan semakin membesarnya kelenjar gondok.
Kalsitonin
kelenjar
tiroid juga menghasilkan hormone kalsitonin yang merangsang penyimpanan kalsium
dalam tulang. Kerja hormone ini berlawanan dengan hormone yang disekresikan
oleh kelenjar paratiroid, perhatikan diagram dibawah ini!
Produksi
hormone kalsitonin tidak diatur oleh kelenjar pituitary lobus anterior. Sekresi
hormone ini dirangsang oleh tingginya kadar kalsium dalam darah
Kelenjar
paratiroid
Kelenjar
paratiroid berjumlah 4 buah terletak dipermukaan posterior dari kelenjar
tiroid. Kelenjar ini mensekresikan hormone paratiroid (PTH) yang meningkatkan
kadar ion Ca dalam darah. Jaringan tulang merupakan tempat timbunan ion
kalsium. Hormon paratiroid merangsang pengeluaran ion calcium dari tulang untuk
meningkatkan kadar calcium darah.
Hormon
paratiroid juga meningkatkan reabsorbsi ion kalsium di ginjal sehingga kadar
ion kalsium dalam urine menurun. Hormon paratiroid ini juga mengaktifkan
vitamin D yang meningkatkan reabsorbsi ion kalsium dari bahan makanan dalam
saluran pencernaan.
Sekresi
dan pengaturan kadar ion kalsium dalam darah tidak dibawah kendali hipotalamus
atau kelenjar pituitary)
Adrenal
Cortex
Lapisan
terluar dari kelenjar adrenalin disebut korteks adrenal. Bagian ini
menghasilkan tiga jenis hormone steroid yaitu Glukokortikoid, mineralokortikoid,
dan sejumlah kecil hormone kelamin. Glukokortikoid yang utama adalah kortisol,
sedangkan mineralokortikoid yang utama adalah aldosteron.
Cortisol
(A Glucocorticoid)
Hormon
glukokortikoid dihasilkan berupa tanggapan dalam keadaan stress. Hormon
kortisol dalam Glucocorticoids are produced in response to stress. Hormon
kortisol menimbulkan peningkatan kadar gula dalam darah dengan cara merangsang
hati untuk menghasilkan gula dari sumber non karbohidrat seperti protein dan
lemak dan melepas glukosa ke dalam darah.
Control
umpan balik negative digambarkan pada diagram berikut:
Aldosterone
(A Mineralocorticoid)
Pengeluaran
hormone aldosteron tidak dibawah kendali kelenjar pituitary lobus anterior.
Kerja hormone aldosteron terutama untuk meningkatkan proses absorbs ion Natrium
dan ion kalium. Meningkatnya kadar ion natrium kontribusinya adalah adanya
penyimpanan air sehingga volume darah meningkat. Ketiadaan hormon aldosteron
menyebabkan ion natrium diekskresikan sehingga kadar ion natrium rendah
akibatnya volume darah menjadi berkurang dan tekanan darah menjadi rendah.
Meningkatnya
volume darah dalam system peredaran merangsang jantung untuk menghasilkan
hormon atrial natriuretik faktor. Eks adrenal dan hormone ADH oleh kelenjar
pituitary lobus posterior yang menyebabkan ginjal mengeluarkan air dalam jumlah
banyak. Hilangnya air dan ion natrium memberikan kontribusi pada menurunnya
volume darah.
Kelenjar
adrenal bagian medula
Kelenjar
adrenal bagian medulla disusun dari modifikasi sel-sel neuron yang mengeluarkan
epinephrine dan norepinephrin (adrenalin dan noradrenalin) pada kondisi stress.
Hormon-hormon
ini akan dikeluarkan dalam menanggapi stress dan marangsang tanggapan memacu
atau melemahkan pada syaraf simpatik. Akibatnya detak jantung meningkat, aliran
darah lebih cepat, dan saluran udara pernapasan melebar untuk memudahkan
masuknya oksigen ke paru-paru. Penambahan sejumlah glukosa dalam darah
meningkatkan pemakaian lebih banyak energy yang tersedia.
Pengeluarann
hormon ini diatur oleh bagian tengah otak (termasuk hipotalamus) melalui syaraf
simpatik, bukan oleh hormone dari kelenjar pituitary.
Kelenjar
kelamin (gonad)
Luteinizing
hormone (LH) dan Folikel stimulating hormone (FSH) dari kelenjar pituitary
lobus anterior, merangsang kelenjar kelamin /gonad (ovarium dan testes).
LH
merangsang testis untuk memproduksi beberapa bentuk dari hormone steroid
androgen. Salah satu hormone androgen adalah testosterone merupakan hormone
seksual utama pada laki-laki. stimulates
LH
merangsang ovarium untuk memproduksi hormone estrogen dan hormone progesterone,
hormone kelamin perempuan. Hormon kelamin bertanggung jawab terhadap perkembangan
cirri kelamin sekunder, melalui perkembangan pubertas. Beberapa contoh cirri
kelamin sekunder pada laki-laki seperti suara menjadi lebih berat, (penonjolan
laring/ jakun lebih menonjol) tumbuh rambut pada bagian wajah, dan perkembangan
otot. Beberapa perkembangan kelamin sekunder pada perempuan tumbuh dan
berkembangnya payudara, dan pinggul menjadi lebih lebar.
Tanda
kelamin sekunder lainnya pada laki-laki maupun perempuan ditunjukkan dengan
meningkatnya produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak, dan pertumbuhan
rambut di daerah pubis dan ketiak.
FSH
mengatur produksi gamet (sel telur dan sperma)
Pankreas
Pankreas
merupakan kelenjar pencernaan yang mensekresikan enzim pencernaan ke dalam
duodenum melalui saluran pancreas.
Kelenjar
pulau-pulau langerhans adalah kelompok cel di dalam pancreas yang mensekresikan
hormone insulin dan hormone glucagon. Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan
kelenjar endokrin sebab tidak memiliki saluran, dan hormone dibawa melalui
system peredaran darah menuju sel target.
Insulin
Insulin
mendorong pengeluaran glukosa dalam darah untuk disimpan sebagai glikogen
(otot, hati), lemak (sel lemak) dan protein. Hormon insulin mendorong pembentuk
protein dan lemak dan menghambat pemakaiannya sebagai sumber energy..
Glukagon
Hormon
glucagon dihasilkan oleh kelenjar pulau-pulau langerhans pada bagian yang
berbeda dengan tempat pembentukkan hormone insulin. Pengaruh hormone glucagon
berlawanan dengan homon insulin, yaitu meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Secara
normal sekresi kedua hormone tersebut berfungsi untuk mengatur kadar gluosa
dalam darah.
Hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar timus adalah thymosins em kekebalan dengan cara
merangsang bentuk-bentuk lain dari sel yang merangsang sel-sel kekebalan tubuh
lainnya.
D.
KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM ENDOKRIN
Ada
banyak penyakit sistem endokrin yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem yang
komplek ini. Di antara penyakit-penyakit yang sudah polpuler antara lain:
•
Gangguan pertumbuhan
Seseorang yang kelebihan hormon pertumbuhan
akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada anak-anak kelebihan hormon
pertumbuhan disebut gigantisme dan pada orang dewasa disebut ackromegali.
Sebaliknya, bila anak-anak mengalami kekurangan hormon, ia akan mengalami kekerdilan.
•
Hyperprolactinemia
Sekresi prolaktin yang berlebihan. Hal ini
bisa menyebabkan produksi/keluarnya air susu ibu (galactoorhea) meski tidak
mengandung atau tidak menstruasi (amemorrhea).
•
Kegagalan fungsi gonad (hypogonadisme)
Akibat
kekurangan sekresi Hormon Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH).
Keadaan ini biasanya sering dialami pria, yakni berupa kegagalan menghasilkan
jumlah sperma yang normal.
•
Penyakit tiroid
Hormon
tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar tiroid yang terlalu aktif
disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan menyebabkan badan meningkatkan keadaan
metabolik yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan banyak sistem dalam tubuh
mengembangkan fungsi yang tidak normal. Hypothyroidisme adalah kondisi di mana
hormon tiroid kurang disekresi dari kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal ini
akan melambatkan proses-proses dalam tubuh dan mungkin mengakibatkan kepenatan,
denyut jantung lemah, kulit menjadi kering, berat badan meningkat, dan sembelit.
Pada anak-anak, penyakit ini menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan telatnya
masa balig.
•
Penyakit kencing manis
Penyakit
sistem endokrin yang sering kita dijumpai. Penyakit kecing manis ada dua. Jenis
pertama terjadi apabila pankreas gagal menghasilkan insulin yang mencukupi.
Sementara, jenis kedua terjadi akibat badan tidak mampu merespon insulin dengan
normal. Penyakit kencing manis ini bisa menyebabkan gagal ginjal, neuropathy
dan kerusakan saraf, kebutaan, amputasi kaki, sakit jantung, serta stroke.
•
Osteoporosis
Terjadi
baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila struktur tulang menjadi
semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau patah. Banyak faktor
penyebabnya, termasuk kekurangan hormon estrogen pada masa menopaus wanita,
atau kekurangan hormon tetosteron pada laki-laki seiring bertambhnya usia.
•
Sindrom Ovari Polisistik
PholycysticOvary
Syndrome (PCOS) adalah penyakit endokrin yang menyerang lebih kurang 5% jumlah
wanita. Wanita yang mengalami PCOS ini menghasilkan jumlah hormon seks lelaki
(endogren) yang berlebihan. Hal ini bisa menghalangi proses ovulasi dan
menyebabkan ketidaksuburan. Para penderita PCOS mungkin mengalami gangguan
menstruasi atau malah tidak menstruasi, tidak subur, rambut yang tumbuh
berlebihan. Penyakit ini bisa mengakibatkan gangguan kesehatan jangka panjang
pada wanita.
•
Menopause
Yakni
masa perubahan badan di mana level estrogen, testosteron, dan progesteron
semakin berkurang dan akhirnya sama sekali berhenti produksi. Kekurangan
estrogen menyebabkan badan terasa panas, berpeluh, emosi tidak stabil, murung,
vagina kering, urin terganggu, hilang konsentrasi, dsb. Ada banyak risiko
jangka panjang yang bisa terjadi seperti penyakit kardiovaskular meningkat,
kegemukan, perubahan tingkat kolesterol, risiko osteoporosis meningkat,
penyakit Alzhiemer, dsb.
•
Diabetes insipidus
Penyakit
diakibatkan oleh kekurangan hormon antidiuresis. Masalah ini timbul akibat
rusaknya tangkai pituitari atau kelenjar pituitari posterior. Penderita yang
mengidap diabetes insipidus ini selalu merasa dahaga dan sering kencing.
•
Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison.
Yakni
akibat rusaknya fungsi korteks adrenal dan secara langsung mengakibatkan
kekurangan pengeluaran/sekresi hormon kortikosteroid adrenal. Gejala-gejalanya
antara lain; badan lemah, penat, loyo, kekurangan/turunnya berat badan, murung,
lesu, muntah-muntah, anoreksia, dan hiperpigmentasi.
•
Sindrom Cushing
Yakni
keadaan akibat hipersekresi [perembesan yang berlebih] glukokortikoid dari
korteks adrenal. Gejalanya antara lain termasuk kegemukan, gagal pertumbuhan,
lemah otot, kulit mudah lebam, jerawat, tekanan darah tinggi, dan perubahan
psikologis.
Hipotiroidisme
adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan
terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema.
Penyebab
Penyebab
yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis Hashimoto.
Pada
tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme
terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih
berfungsi. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme.
Baik yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme.
Kekurangan
yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid
yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa).
Kekurangan
yodium jangka panjang merupakan penyebab tersering dari hipotiroidisme di
negara terbelakang.
Gejala
Kekurangan hormon tiroid
menyebabkan melambatnya fungsi tubuh.
Gejalanya
ringan dan timbul secara bertahap, bisa disalahartikan sebagai depresi.
Ekspresi wajah menjadi tumpul, suara
menjadi serak dan berbicara menjadi lambat, kelopak mata menutup dan mata serta
wajah menjadi bengkak.
Banyak
penderita yang mengalami penambahan berat badan, sembelit dan tidak tahan
terhadap cuaca dingin. Banyak penderita yang mengalami sindroma terowongan
karpal. Denyut nadi bisa melambat, telapak tangan dan telapak kaki tampak agak
oranye (karotenemia) dan alis mata bagian samping mulai rontok.
Beberapa
penderita, terutama yang berusia lanjut, menjadi pelupa, bingung dan pikun.
DAFTAR
PUSTAKA
Pearce,
Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/04/sistem-endokrin.html
http://informasi-kesehatan40.blogspot.com/2007/09/sistem-endokrin-definisi-sistem.html
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/03/25/2316/13/Gangguan-Kelebihan-dan-Kekurangan-Hormon
http://www.facebook.com/note.php?note_id=208957049119
PB09
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
BalasHapusJangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja BUMN
Herpes merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang di sebabkan oleh virus. Virus herpes ini menyerang saraf tepi,maka dari itu janganheran kalau rasanya sakit sekali. Selain menimbulkan sakit saat masih terdapat luka, rasa sakit juga masih akan tetap di rasakan oleh penderita walaupun luka sudah kering dan sudah sembuh.
BalasHapuscara mengobati herpes
Herpes merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat mudah sekali untuk menular, jadi hati-hati dan jaga kontak fisik dengan penderita herpes. Herpes itu sendiri juga di bedakan menjadi beberapa macam, sesuai dengan penyebabnya yaitu herpes simplek yang ditandai dengan luka seperti melepuh dan berisi air, herpes zoster merupakan jenis herpes yang terjadi karena penyakit varisella yang kambuh lagi, herpes genital yang berada di daerah alat kelamin, herpes labialis jika herpes terdapat pada bibir.
Cara Mengobati Herpes S
Herpes merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, maka dari itu antibiotik seperti amoxcilin, ampicillin tak akan mempan untuk meredakan herpes. Karena herpes merupakan penyakit yang di akibatkan oleh virus, obatnya pun yang harus untuk membunuh virus bukan antibiotik yang berguna untuk membunuh bakteri. Ada beberapa tips yang bisa anda lakukan sebagai cara mengobati herpes. Seperti apa caranya, kita lihat yuk.
Cara Mengobati Herpes
Beberapa jenis obat-obatan anti virus yang bisa digunakan untuk mengatasi herpes antara lein seperti asyclovir, valasiklovir, famsiklovir. Obat-obatan tersebut khusus untuk mengobatii segala jenis penyakit yang berasal dari virus. Jadi jangan selalu berasumsi semua penyakit bisa sembuh dengan antibiotik. Karena terlalu banyak mengkonsumsi antibiotik justru akan sangat merugikan tubuh karena tubuh akan resisten dengan antibiotik tersebut.
Kulup | Kulup panjang
Ejakulasi dini | Sunat dewasa tak perlu malu
Chat | Klini chat