SISTEM EKSKRESI
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM EKSKRESI
Setiap hari tubuh kita
menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh
kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa
dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Alat – alat ekskresi
terdiri atas ginjal, paru – paru, kulit dan hati. Semua alat – alat ekskresi
tersebut bekerja pada satu system yang disebut system ekskresi. Sistem
ekeskresi adalah proses pengeluaran
zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh
berupa CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat.
Beberapa proses yang
erat kaitannya dengan sistem ekskresi adalah sebagai berikut.
1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran
sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah
mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang
tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
2. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh
kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih
berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
3. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa
metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh
4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran
zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun
dari rongga yang besar (usus).
Fungsi Sistem Ekskresi
1. Membuang limbah yang tidak berguna dan
beracun dari dalam tubuh
2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan
tubuh (osmoregulasi)
3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam
kisaran normal (termoregulasi)
4. Homeostasis
B. ORGAN
- ORGAN DAN FUNGSI ORGAN PADA SISTEM EKSKRESI
1. Ginjal (Ren)
Fungsi ginjal:
1) Mengekskresikan zat-zat buangan (waste
product) seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin, dan lain-lain.
2) Menjaga keseimbangan air dengan cara:
a. Air dibuang bila pemasukan banyak.
b. Mengurangi pengeluaran bila pemasukan
sedikit.
3) Menjaga tekanan osmosis dengan cara:
a) Mengatur ekskresi garam-garam mineral
yang berlebihan.
b) Membatasi ekskresi garam bila pemasukan
sedikit.
4) Menjaga pH darah dan cairan tubuh yang
lainnya.
Zat yang dikeluarkan
ginjal berupa urin. Urin mengandung berbagai macam zat, yaitu:
* Zat-zat sisa
perombakan protein, misalnya: urea, asam urat, dan amonia.
* Zat warna empedu
sehingga urin berwarna kuningan.
Struktur ginjal
Ginjal (ren) manusia
berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan
ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada
ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti
biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang
dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang
merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di
bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap
nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi
terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus.
Glomrerulus merupakan
anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi
glomerulus.'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal.
tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. Diantara tubuIus
kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung
Henle pars ascenden (naik) dan parsdescenden (turun).
Penamaan beberapa
bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam penelitian ginjal. Kapsula
Bowman mengambil nama William Bowman (l816 – 1892). Seorang ahli bedah yang
merupakan perintis di bidang saluran kentih yang mengidentifikasi kapsula
tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli
anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal
tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi
berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan
alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya
mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu.
Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.
PROSES PEMBENTUKAN
URINE
Ginjal berperan dalam
proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu:
penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Tahap penyaringan
(filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi
di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat
dekat oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air,
garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein
masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan
komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler
glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran
dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil
filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau
urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea
dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan
tubuh.
2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau
urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus
proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel
epitelium di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung
kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah:
glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan
kadar urea menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi :
mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal,
kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang
direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion
Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap
reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine
sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus
distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan
air diserap sehingga terbentuk urine.
3. Tahap Pengeluaran
(Augmentasi).
Urine sekunder dari
tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus
kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke
ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria). Kantung kemih merupakan tempat
penyimpanan sementara urine. Jika kantung kemih sudah penuh oleh urine, maka
urine harus dikeluarkan dari tubuh, melalui saluran uretra.
Banyak sedikitnya urine
dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :
a. Jumlah air yang
diminum
Akibat banyaknya air
yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan
tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif.
Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.
b. Saraf
Rangsangan pada saraf
ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke
glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah
menurun.
c. Banyak sedikitnya
hormon insulin
Apabila hormon insulin
kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan
lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu
proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.
2. PARU – PARU (PULMO)
Paru-paru berada di
dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan
yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.Paru-paru
sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput
yang disebut selaput pleura.
FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan
organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia
tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk
mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi
proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan
oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme
tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air
dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
3. Kulit
Fungsi kulit
• Sebagai alat ekskresi. kulit
berfungsi mengeluarkan keringat.
• Melindungi tubuh terhadap gesekan,
kuman, penyinaran, panas dan zat kimia
• Mengatur suhu tubuh
• Menerima rangsang dari luar
• Serta mengurangi kehilangan air.
Kulit tersusun atas
tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan
dalam/kulit jangat) dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis
terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum
germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas.
Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi
mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang
berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas
sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
• Stratum korneum, merupakan lapisan
zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
• Stratum lusidium, merupakan lapisan
zat tanduk
• Stratum granulosum, mengandung pigmen
• Stratum germonativum, selalu
membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di
bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar,
dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat
(glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat
menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama
garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat
akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak
yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus
karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di
dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
• Akar rambut
• Pembuluh darah
• Syaraf
• Kelenjar minyak (glandula sebasea)
• Kelenjar keringat (glandula
sudorifera)
• Lapisan lemak, terdapat di bawah
dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di
bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan
makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
Proses Pembentukan
Keringat
Bila suhu tubuh kita
meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di
kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah
tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah
maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat.
Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap
panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pada keadaan normal. keringat
akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam. Beberapa faktor yang
dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain peningkatan aktivitas tubuh.
peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf
simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit
pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik
matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadi lapar
garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.
4. HATI
(HEPAR)
Fungsi hati :
1. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk
glikogen (gula otot)
2. Merombak kelebihan asam amino
(deaminasi)
3. Menawarkan racun
4. Membentuk protombin dan fibrinogen
5. Membentuk albumin dan globulin
6. Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
7. Tempat pembentukan urea
8. Menghasilkan empedu
9. Tempat pembentukan dan penghancuran
eritrosit yang telah tua
Hati merupakan kelenjar
terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna
kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan
pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati
(capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan
selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel
darah merah yang telah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi
hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya
mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga
bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit
yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan
hemoglobinnya dilepas.
Hati menjadi bagian
dari sistem ekskresi karma menghasilkan empedu. Hati juga berfungsi merombak
hemoglobin menjadi bilirubin dap biliverdin, dap setelah mengalami oksidasi
akan berubah jadi urobilin yang memberi warna pada feses menjadi kekuningan.
Demikian juga kreatinin hash pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati
kemudian diangkut oleh darah ke ginjal. Jika saluran empedu tersumbat karena
adanya endapan kolesterol maka cairan empedu akan masuk dalam sistem peredaran
darah sehingga cairan darah menjadi lebih kuning. Penderitanya disebut
mengalami sakit kuning
C. GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM
EKSKRESI
1. Ginjal
a. Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan
kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.
Penyebab terjadinya
gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:
1. Makan makanan
berlemak
2. Kolesterol dalam
darah yang tinggi
3. Kurang berolahraga
4. Merokok,
5. Minum minuman
beralkohol.
Mengatasi Gagal Ginjal
Kemajuan ilmu
pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut
dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal
(TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci
darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:
1. HD (Hemodialisis),
dialisis dengan bantuan mesin
2. PD (Peritoneal
Dialisis), dialisis melalui rongga perut
b. Batu Ginjal
Urine banyak mengandung
mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat melarutkan semua
itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral
tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.Batu ginjal merupakan
kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal
tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”.
Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih,
saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air
seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Gejala lain yang sering
terjadi pada penderita batu ginjal adalah :
• Terjadi nyeri hebat pada waktu air
seni keluar dari dalam ginjal melalui aliran ginjal kedalam kantong kemih.
• Rasa sakitnya hilang timbul pada
pinggang dan perut.
• Rasa sakit dimulai dari pinggang
bawah menuju ke pinggul kemudian ke alat kemaluan luar.
• Perasaan mual, muntah dan perut
terasa kembung yang disertai dengan rasa sakit yang hebat.
• Pada waktu ada serangan sakit
pinggang, kadang-kadang air seni bercampur dengan darah karena terjadi
pergesekan antara batu dengan dinding saluran hingga menimbulkan lecet.
• Penderita batu ginjal juga mengalami
panas, dan kedinginan.
MENCEGAH TERJADINYA BATU
GINJAL
• Jangan menahan buang air kemih
terlalu lama, karena dapat menyebabkan kandungan garam dalam urin menjadi pekat
• Minumlah air putih yang banyak,
minimal 8 gelas sehari, agar urin menjadi lebih encer, batu pun menjadi lebih
sulit mengendap.
• Apabila kita seorang pekerja yang
membutuhkan duduk yang terlalu lama, cobalah untuk bergerak sedikit, dan
perbanyaklah berjalan disekitar tempat duduk.
• Sebelum pergi tidur biasakan untuk
minum terlebih dahulu, karena malam yang panjang memudahkan air seni yang pekat
mengendapkan batu.
c. Diabetes Insipidus
Suatu kelainan dimana
terdapat kekurangan hormon antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang
berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat
encer (poliuri).
Diabetes insipidus
terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik (vasopresin), yaitu
hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak.
Hormon ini unik, karena
dibuat di hipotalamus lalu disimpan dan dilepaskan ke dalam aliran darah oleh
hipofisa posterior.
Diabetes insipidus
dapat disebabkan oleh beberapa hal:
# Hipotalamus mengalami
kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit hormon antidiuretik
# Kelenjar hipofisa
gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah
# Kerusakan hipotalamus
atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan
# Cedera otak (terutama
patah tulang di dasar tengkorak)
# Tumor
# Sarkoidosis atau
tuberkulosis
# Aneurisma atau
penyumbatan arteri yang menuju ke otak
# Beberapa bentuk ensefalitis
atau meningitis
# Histiositosis X
GEJALA
Diabetes insipidus
dapat timbul secara perlahan maupun secara tiba-tiba pada segala usia.
Seringkali satu-satunya
gejala adalah rasa haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan.
Sebagai kompensasi
hilangnya cairan melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan
(3,8-38 L/hari). Jika kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan
terjadi dehidrasi yang menyebabkan tekanan darah rendah dan syok.
Cara mengatasi
penyebabnya.
Diabetes insipidus
diobati dengan mengatasi penyebabnya yaitu
• Vasopresin atau desmopresin asetat
(dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai obat semprot
hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang
normal. Terlalu banyak mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan
cairan, pembengkakan dan gangguan lainnya.
• Suntikan hormon antidiuretik
diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang
tidak sadarkan diri.
• Kadang diabetes insipidus bisa
dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik,
seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat dan berbagai diuretik (tiazid).
Tetapi obat-obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes
insipidus yang berat.
d. DIABETES MELITUS
Kurangnya produksi zat
insulin atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap zat insulin. Hal ini
akan mengakibatkan kadar glukosa pada makanan tidak dapat diserap dan
dimanfaatkan oleh tubuh. Akibatnya kadar gula dalam darah akan terus meningkat.
Penyebab diabetes
mellitus sebenarnya bisa dengan berbagai macam cara misalnya:
1. Genetik atau Faktor
Keturunan
Diabetes mellitus
cenderung diturunkan atau diawariskan, bukan ditularkan. Anggota keluarga
penderita DM (diabetisi) memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit
ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita DM. Para ahli
kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks
atau kelamin. Biasanya kaum laki-laki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan
kaum perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk diwariskan kepada
anak-anaknya.
2.Virus dan Bakteri
Virus penyebab DM
adalah rubela, mumps, dan human coxsackievirus B4. Melalui mekanisme infeksi
sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel.
Bisa juga, virus ini menyerang melalui reaksi otoimunitas yang menyebabkan hilangnya
otoimun dalam sel beta. Diabetes mellitus akibat bakteri masih belum bisa
dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri cukup berperan
menyebabkan DM.
3. Bahan Toksik atau
Beracun
Bahan beracun yang
mampu merusak sel beta secara langsung adalah alloxan, pyrinuron (rodentisida),
dan streptozoctin (produk dari sejenis jamur). Bahan lain adalah sianida yang
berasal dari singkong.
4. Nutrisi
Nutrisi yang berlebihan
(overnutrition) merupakan faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan DM.
Semakin berat badan berlebih atau obesitas akibat nutrisi yang berlebihan,
semakin besar kemungkinan seseorang terjangkit DM.
Cara Mengatasi Diabetes
Penyakit diabetes dapat
di hindari atau dikurangi dengan cara mengetahui kadar glukosa darah dalam
tubuh kita- lakukan pemeriksaan secara rutin- karena peningkatan dan penusrunan
kada rgula dalam darah selalu berubah. Jika kita mampu menjaga kadar gula dalam
batasan normal artinya kita dapat mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Cara
lain yang dapat Anda gunakan untuk mengurangi komplikasi diabetes adalah:
berhenti merokok , mengoptimalkan kadar kolestrol, menjaga berat tubuh yang
stabil, mengontrol tekanan darah tinggi (tensi), dan melakukan olah raga secara
teratur.
e. NEFRITIS
Nefritis adalah
peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit pada
nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke
ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel
– sel darah yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar
bersama urine. Selain itu, nefritis dapat menyebabkan uremia, yaitu ureum yang
masuk dalam darah melebihi kadar normal. Terdapatnya ureum di dalam darah dapat
menyebabkan penyerapan air terganggu, selanjutnya air akan menumpuk di kaki
atau organ tubuh yang lain.
Selain itu, nefritis
dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.
Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:
1. Suatu antibodi dapat
menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi
kekebalan) menempel pada ginjal
2. Antigen dan antibodi
bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam
ginjal.
Tanda-tanda dari
nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di
dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis,
lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
Pengobatan
Meskipun terbentuk
jaringan parut, fungsi ginjal biasanya kembali normal setelah pemakaian obat
penyebabnya dihentikan. Jika penyebabnya adalah reaksi alergi, maka pemberian
kortikosteroid bisa mempercepat pemulihan fungsi ginjal. Infeksi saluran
kencing merupakan pintu menuju infeksi ginjal, sebab itu usahakan agar saluran
kencing itu bersih, tidak terpapar bakteri, yang misalnya pada kaum perempuan,
umumnya didapat dari kotoran yang keluar dari anus, yang masuk ke lubang
saluran kencing. Bagi kaum lelaki yang sudah berusia di atas 50 tahun, usahakan
memeriksakan prostat sekali setahun.
f. ALBUMINURIA
Albuminuria adalah
penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung
albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena
berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah.
Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal
dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan
protein. Cara mencegahnya dengan cara pengendalian kadar gula darah dan
mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian diuretik dosis kecil dan
pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram / kg berat badan per hari).
2. Paru – paru
A. Asma atau sesak
nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang
diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan
psikologis.
B. .Emphysema, adalah
penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
C.
Pneumonia
Pneumonia adalah sebuah
penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung
jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan.
Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh
bakteria, virus, jamur, atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi
kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya,
seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.
Gejala
Gejala yang berhubungan
dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.
Alat diagnosa termasuk sinar-x dan pemeriksaan sputum.
Perawatan
Tergantung dari
penyebab pneumonia; pneumonia disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotik.Pneumonia
adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan
penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit
secara kronik. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis pneumonia tersedia.
Prognosis untuk individu tergantung dari jenis pneumonia, perawatan yang cocok,
komplikasin lainnya, dan kesehatan orang tersebut.Salah satu kasus Pneumonia
yang mempunya tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus Pneumonia yang
disebabkan oleh Flu burung.
D. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah
tumor berbahaya yang tumbuh di paru-paru. Sebagian besar kanker paru-paru
berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga
berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.Kanker
paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun
wanita. Kanker paru-paru juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat
kanker.
Lebih dari 90% kanker
paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru),
kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:
1. Karsinoma sel skuamosa
2. Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel
gandum
3. Karsinoma sel besar
4. Adenokarsinoma
Karsinoma sel alveolar
berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan
tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.
Tumor paru-paru yang
lebih jarang terjadi adalah:
1. Adenoma (bisa ganas atau jinak)
2. Hamartoma kondromatous (jinak)
3. Sarkoma (ganas)
Limfoma merupakan
kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau
merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat
lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus
besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar,
tulang dan kulit.
Penyebab
Merokok merupakan
penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar
70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk
menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil
kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan
oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes,
radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven
arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada
pekerja yang juga merokok.
Peranan polusi udara
sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi
karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Kadang kanker paru
(terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang
paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya,
seperti tuberkulosis dan fibrosis.
E. Tuberkolosis atau TBC
Adalah infeksi karena
bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paru-paru tapi dapat
juga mengenai sistem saraf sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem
sirkulasi (miliary TB), sistem genitourinary, tulang dan sendi.
Jenis-jenis
• Tuberkulosis paru, dikonfirmasi
secara bakteriologik dan histologik
• Tuberkulosis paru, tidak dikonfirmasi
secara bakteriologik dan histologik
• Tuberkulosis pada sistem syaraf
• Tuberkulosis pada organ lainnya
• Tuberkulosis millier
F. Asbestosis
Adalah suatu penyakit
saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada
paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes
mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyebab
Menghirup serat asbes
bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan
paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis
sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan
jumlah serat yang terhirup.
Pemaparan asbes bisa
ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri
lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel
yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.
Penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh asbes diantaranya:
• Plak pleura (klasifikasi)
• Mesotelioma maligna
• Efusi pleura.
Gejala
Gejala asbestosis
muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan
parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.Gejala
pertama adalah sesak nafas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan
gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak nafas yang berat dan
mengalami kegagalan pernafasan.
Perokok berat dengan
bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek.
Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada
ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga
bisa menyebabkan tumo pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput
perut yang disebut mesotelioma peritoneal.
Mesotelioma yang
disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma
umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit,
jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak
menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat
menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama
30-40 tahun.Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga
merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.
Penyembuhan
Pengobatan suportif
untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru
melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat
semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik
melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di
lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat
fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan
kanker.
Pencegahan
Asbestosis dapat
dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang
ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi
pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
G. Bronkitis
Adalah suatu peradangan
pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya
bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita
yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit
paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
Penyebab
Bronkitis infeksiosa
disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri
(Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).Serangan bronkitis berulang bisa terjadi
pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
• Sinusitis kronis
• Bronkiektasis
• Alergi
• Pembesaran amandel dan adenoid pada
anak-anak.
Bronkitis iritatif bisa
disebabkan oleh:
• Berbagai jenis debu
• Asap dari asam kuat, amonia, beberapa
pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
• Polusi udara yang menyebabkan iritasi
ozon dan nitrogen dioksida
• Tembakau dan rokok lainnya.
Gejala
Gejalanya berupa:
• batuk berdahak (dahaknya bisa
berwarna kemerahan)
• sesak nafas ketika melakukan olah
raga atau aktivitas ringan
• sering menderita infeksi pernafasan
(misalnya flu)
• bengek
• lelah
• pembengkakan pergelangan kaki, kaki
dan tungkai kiri dan kanan
• wajah, telapak tangan atau selaput
lendir yang berwarna kemerahan
• pipi tampak kemerahan
• sakit kepala
• gangguan penglihatan.
Bronkitis infeksiosa
seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah,
menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.Batuk
biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak
berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau
kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau
hijau.Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik,
kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama
beberapa minggu.
Sesak nafas terjadi
jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama
setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.
Pengobatan
Untuk mengurangi demam
dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau
acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen.
Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.Antibiotik diberikan
kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi
bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan
penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru. Kepada penderita dewasa
diberikan trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin. Erythromycin
diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumoniae. Kepada
penderita anak-anak diberikan amoxicillin. Jika penyebabnya virus, tidak
diberikan antibiotik.
Jika gejalanya menetap
atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan pemeriksaan
biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian
antibiotik.
3. Kulit
A. Eksim atau Dermatitis
Adalah istilah
kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi.
Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah
tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik
atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak
terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan
menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan
menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat
dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Gejala
Dimanapun lokasi
timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal. Terkadang
rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala
kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak
menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena
akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih,
daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat.
Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi
pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Pengobatan
Tujuan utama dari
pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi.
Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat
dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya
dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga
lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga
diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.
Salep atau krim yang
mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi
proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan
memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi
maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat
lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang
terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap
semua jenis pengobatan yang diberikan.
B. Simptom
Sejenis penyakit yang
disebabkan tungau, disebut scabies, termasuk penyakit kulit yang sangat menular
lewat kontak dengan kulit atau tidur di ranjang yang sama atau menggunakan
handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi. Ruam merah gatal pada kulit
adalah reaksi alergi terhadap tungau.
Berikut ini adalah
symptom umum scabies menurut National Library of Medicine, Amerika :
• Rasa gatal terutama di malam hari
• Garis sangat tipis seperti goresan
pensil
• Abrasi yang disebabkan garukan dan
goresan pada ruam
• Lepuh-lepuh kecil.
C. Kusta atau Lepra
Disebut juga Penyakit
Morbus Hansen, Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit
granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi
pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.[2] Bila tidak ditangani,
kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf,
anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta
tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada
penyakit tzaraath, yang digambarkan pada al-Quran dan sering disamakan dengan
kusta
Penyebab
Mycobacterium leprae
adalah penyebab dari kusta. Sebuah bakteri yang tahan asam M. leprae juha
merupakan bakteri aerobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh
membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium. M. leprae
belum dapat dikultur pada laboratorium.
Pengobatan
Sampai pengembangan
dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan yang efektif
untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang
lemih terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri
menjadi kebal. {ada 1960an, dapson tidak digunakan lagi.
Pencarian terhadap obat
anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan
rifampisin pada 1960an dan 1970an. [25] Kemudian, Shantaram Yawalkar dan
rekannya merumuskan terapi kombinasi dengan rifampisin dan dapson, untuk
mengakali kekebalan bakteri.[26] Terapi multiobat dan kombinasi tiga obat di
atas pertama kali direkomendasi oleh Panitia Ahli WHO pada 1981. Cara ini
menjadi standar pengobatan multiobat. Tiga obat ini tidak digunakan sebagai
obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri.
Terapi di atas lumayan
mahal, maka dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik. Pada 1985,
kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan
Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, menelurkan sebuah resolusi untuk
menghapus kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan
berusaha untuk ditekan menjadi 1 kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk
mengembangkan strategi penghapusan kusta.
Kelompok Kerja WHO
melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi
multiobat standar.[27] Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk
kusta lepromatosa dengan rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah
pengobatan 6 bulan untuk kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson.
D. Jerawat
adalah kondisi abnormal
kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland)
yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah
yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas
lengan.
Peradangan pada kulit
terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan
sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan
komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka
(blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.
Pencegahan
Menjaga kebersihan
kulit adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah timbulnya jerawat. Selain
itu, kurangi stress.
4. Hati
Gangguan pada hati yang
umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah hepatitis atau penyakit kuning.
Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat
warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan
virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi
darah.Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit
hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah
cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis
hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang
disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
2. Hepatitis B yang
disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
3. Hepatitis C yang
disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)
MENGATASI
KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Cara mengatasi
kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
1. Pemberian vaksinasi
2. Makan makanan yang
sehat
3. Menghindari
penggunaan obat-obatan terlarang
4. Berolahraga dengan
teratur
5. Sterilisasi
penggunaan jarum suntik
6. Menghindari
pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)
DAFTAR PUSTAKA
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/sistem-ekskresi-pada-manusia/
http://organisasi.org/definisi-pengertian-organ-sistem-organ-fungsi-serta-macam-jenis-sistem-tubuh-manusia
http://memetmulyadi.wordpress.com/2010/01/20/sistem-ekskresi-pada-manusia/
http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-ekskresi-manusia.html
http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-ekskresi-pada-manusia.html
http://susianha.blogspot.com/2009/01/sistem-ekskresi-pada-hewan-vertebrata.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1998449-proses-terbentuknya-urine/#ixzz1bVoOiVbl
PB09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar