Minggu, 25 November 2012

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

Makhluk hidup di permukaan bumi beraneka ragam bentuk, ukuran, warna, kelengkapan organ tubuh, kebiasaan hidup, habitat, dan tingkah lakunya. Bagaimana cara kita mempelajari makhluk hdiup yang demikian banyaknya? Untuk mempermudah mempelajarinya, dilakukan pengelompokan makhluk hidup yang dikenal dengan sistem klasifikasi. Makhluk hidup yang memiliki sifat yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama. Makhluk hidup yang memiliki sifat yang berbeda dikelompokkan ke dalam golongan yang berbeda.
A.      Keanekaragaman ciri makhluk hidup
Makhluk yang ada di sekitar kita sangat beraneka ragam. Secara spesifik, keanekaragaman berarti perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang berlainan jenis. Contoh perbedaan antara anjing, kucing, harimau, dll. Selain keanekaragaman antar jenis makhluk hidup, terdapat juga perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang sejenis, yang disebut variasi. Contohnya, perhatikan teman-temanmu dalam satu kelas. Antara satu orang dengan orang lain terdapat perbedaan dan juga persamaan. Persamaan dan perbedaan tersebut terlihat dari warna mata, tinggi badan, bentuk daun telinga, bentuk wajah, warna kulit, bentuk lidah, dan lain-lain. Jadi, dapat kita katakan bahwa tidak ada satu pun makhluk hidup di dunia ini yang sama persis, meskipun pada kembar identik. Keanekaragaman antar jenis dan variasi inilah yang akan membentuk keanekaragaman pada makhluk hidup.
variasi pada kucing

variasi warna bunga

keanekaragaman 

B.    Klasifikasi makhluk hidup
Saat ini bumi dihuni tidak kurang dari 2.000.000 jenis makhluk hidup. Karena begitu banyaknya jenis makhluk hidup, kita tidak mungkin dapat mengenali satu demi satu. Untuk mempermudah mempelajarinya, ilmuan berusaha mencari cara yang paling mudah dan tepat, yaitu dengan cara pengelompokan makhluk hidup. Oleh karena itu, berkembanglah ilmu tentang pengelompakan makhluk hidup yang dikenal dengan klasifikasi.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup ke dalam kelompok-kelompoknya,  baik menurut morfologi (bentuk luar tubuh), fisiologi (faal tubuh), dan anatomi (susunan tubuh). Dalam pengelompokan makhluk hidup ada dua hal yang perlu kita kuasai yaitu:
1.         Melakukan identifikasi
Identifikasi adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati
2.         Pemberian nama

Sistem klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan dengan cara:
1.         Sistem klasifikasi alami, disusun berdasarkan banyaknya persamaan ciri morfologis yang dimiliki makhluk hidup.
Contoh: tumbuhan diklasifikasikan menjadi tumbuhan mmonokotil dan dikotil.
2.         Sistem klasifikasi buatan, disusun berdasarkan adanya satu atau beberapa ciri morfologis, alat reproduksi, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan strukturnya.
Contoh: klasifikasi berdasarkan perawakan (herba, semak, perdu, pohon)
3.         Sistem klasifikasi filogenetik, disusun berdasarkan jauh atau dekatnya hubungan kekerabatan antar kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya dan mencerminkan perkembangan makhluk hidup.

Identifikasi adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati. Di antara berbagai jenis makhluk hidup terdapat persamaan dan perbedaan ciri. Persamaan dan perbedaan ciri pada makhluk hidup inilah yang digunakan sebagai dasar klasifikasi. Jadi dalam klasifikasi, jenis-jenis yang mempunyai suatu kemiripan ditempatkan dalam satu kelompok.
Terdapat berbagai macam cara mengklasifikasikan makhluk hidup. Ada klasifikasi berdasarkan ciri luar makhluk hidup (ciri morfologi), manfaat makhluk hidup, habitus (perawakan), tempat hidup, dan sebagainya. Berikut ini contoh pengelompokan hewan berdasarkan kesamaan jenis makanannya.
1.      Hewan karnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging. Misalnya harimau, serigala, dan singa.
2.      Hewan herbivor, yaitu kelompok hewan pemakan tumbuhan. Misalnya kerbau, rusa, dan jerapah.
3.      Hewan omnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging dan tumbuhan, misalnya musang.
Tumbuhan juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada ciri morfologi/bentuk luar tubuh.
1.      Berdasarkan jumlah keping lembaga biji, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya mempunyai dua keping lembaga, misalnya kacang tanah, mangga, apel, dan durian. Sedangkan tumbuhan monokotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya mempunyai satu keping lembaga, misalnya jagung, kelapa, dan padi.
2.      Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan yang berbiji terbuka (bijinya tidak dibungkus oleh daun buah) misalnya melinjo, pakis haji, dan pinus. Sedangkan Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai biji tertutup (biji dilindungi oleh daun buah), misalnya kamboja, jambu, nangka, dan palem.
Para ahli juga berupaya mengelompokkan makhluk hidup secara umum berdasarkan kekerabatannya. Klasifikasi ini disebut klasifikasi  sistem filogeni. Pengelompokan sistem ini terus-menerus mengalami perkembangan. Perhatikan perkembangan klasifikasi filogeni berikut ini.
1.      Sistem Dua Kingdom
Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles  (Yunani). Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia.
a.       Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan), meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai ciri berdinding sel dan berklorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji.
b.      Kingdom Animalia (kerajaan hewan), meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri tidak berdinding sel dan tidak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
2.      Sistem Tiga Kingdom
Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan Animalia.
a.       Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri dan ganggang hijau-biru.
b.      Kingdom Plantae, adalah kelompok tumbuhan yang meliputi jamur, lumut, paku, dan tumbuhan biji.
c.       Kingdom Animalia, adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
3.      Sistem Empat Kingdom
Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia.  Kingdom Monera  terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom.
4.      Sistem Lima Kingdom
Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler maupun multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia.
5.      Sistem Enam Kingdom
Pada tahun 1990, Carl Woese, seorang ahli biologi molekuler Amerika Serikat, mengembangkan sistem klasifikasi enam kingdom. Dalam klasifikasi ini, beliau membagi Kingdom Monera menjadi dua kelompok. Bakteri yang mempunyai sifat khusus dikelompokkan dalam Kingdom  Archaebacteria, misalnya bakteri yang mampu hidup di perairan bersuhu tinggi atau di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Sedangkan bakteri yang lain dan ganggang hijau-biru (Cyanophyta) dikelompokkan dalam Kingdom Eubacteria. Jadi, dalam sistem klasifikasi enam kingdom, makhluk hidup dikelompokkan menjadi Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.


        Tujuan klasifikasi makhluk hidup:
1.         Menyederhanakan objek studi
2.         Memudahkan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
3.         Mengenal berbagai jenis makhluk hidup
4.         Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
5.         Memudahkan pemberian nama makhluk hidup yang belum diketahui.

        Manfaat klasifikasi bagi manusia:
1.         Mengetahui manfaat masing-masing jenis makhluk hidup bagi manusia
2.         Mengetahui adanya saling ketergantungan di antara makhluk hidup
3.         Mengetahui ciri dan sifat masing-masing jenis makhluk hidup
4.         Mengetahui hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup yang beranekaragam
5.         Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati
6.         Memudahkan komunikasi.

C.    Sistem tata nama binomial nomenklatur
Di dunia ini terdapat sangat banyak jenis hewan dan tumbuhan. Untuk mengenal semua jenis hewan dan tumbuhan sangatlah sulit. Untuk itu kita perlu terlebih dahulu mengelompokkan hewan atau tumbuhan ke dalam kelompoknya. Dibutuhkan keterampilan dan cara khusus untuk memberi nama hewan dan tumbuhan.
Untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan menyatukan persepsi secara internasional, maka makhluk hidup diberi nama ilmiah. Carolus Linnaeus  sebagai peletak dasar klasifikasi mengetengahkan sistem kode internasional tata nama ilmiah yang disebut  binomial nomenklatur, yang berarti tata nama ganda. Ahli biologi lebih menyukai  menggunakan nama ilmiah. Menurutmu, mengapa demikian? Ada beberapa alasan untuk menggunakan nama  ilmiah sebagai pengganti nama daerah.
1.      Tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi suatu makhluk hidup  karena tidak ada makhluk hidup yang mempunyai nama ilmiah yang sama.  Contoh, dua makhluk hidup yang berbeda,  namun mempunyai nama daerah sama, misalnya gedang, di Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah nama daerah untuk pisang (Musa paradisiaca L.),  tetapi di Jawa Barat gedang adalah nama daerah dari pepaya (Carica papaya L.).
2.      Nama ilmiah jarang berubah.
3.      Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia dan berkembang lebih lanjut.
4.      Bahasa yang digunakan untuk nama ilmiah adalah bahasa Latin. Bahasa Latin digunakan karena bahasa ini tidak berubah.

Kriteria yang digunakan dalam sistem kode internasional tata nama ilmiah disebut binomial nomenklatur. Binomial nomenklatur disebut tata nama ganda. Peletak dasar klasifikasi sistem binomial nomenklatur yaitu Carolus Lineus.
Aturan-aturan tata nama dengan sistem binomial nomenklatur yaitu:
1.         Nama yang digunakan harus bahasa Latin atau yang dilatinkan
2.         Terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan spesies.
3.         Kata pertama diawali dengan huruf kapital sedangkan kata kedua tidak diawali dengan huruf kapital.
4.         Penulisannya harus digarisbawahi secara terpisah jika ditulis tangan dan dimiringkan jika diketik.

Alasan klasifikasi menggunakan bahasa Latin yaitu:
1.         Agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis.
2.         Nama ilmiah jarang berubah.
3.         Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.

Pengelompokan makhluk hidup juga dilakukan secara bertingkat berdasarkan persamaan ciri. Setiap tingkatannya disebut takson. Semakin tinggi tingkatan takson, semakin sedikit persamaan ciri yang dimilikinya.
Urutan takson dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah yaitu:
1.         Kingdom
2.         Filum (hewan) atau divisio (tumbuhan)
3.         Kelas
4.         Ordo
5.         Famili
6.         Genus
7.         Spesies
Contoh klasifikasi:
1.         Regnum/kingdom     : Animalia
2.         Filum                         : Cordata
3.         Kelas                         : Mammalia
4.         Ordo                         : Primata
5.         Famili                        : Homonidae
6.         Genus                        : Homo
7.         Spesies                      : Homo sapiens

Kunci Determinasi
Petunjuk yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelompok makhluk hidup atau jenis organisme disebut kunci identifikasi atau kunci determinasi. Langkah identifikasi yaitu dengan menyusun ciri yang berlawanan. Setiap langkah terdapat dua pilihan yang saling berlawanan untuk menentukan urutan klasifikasi yang berikutnya. Perangkat kunci determinasi disebut kunci dikotom. Jika salah satu ciri sudah sesuai, alternatif lainnya akan gugur.
Contoh kunci determinasi tumbuhan:
1.         Apakah tumbuhan ini berdaun, berbatang, dan berakar?
a.       Jika ya lanjut ke no. 2
b.      Jika tidak lanjut ke no. 5
2.         Apakah tumbuhan tersebut berbunga?
a.       Jika ya lanjut ke no. 3
b.      Jika tidak tumbuhan tersebut tergolong paku-pakuan
3.         Apakah tumbuhan tersebut daunnya berbentuk jarum?
a.       Jika ya tumbuhan tergolong gymnospermae
b.      Jika tidak lanjut ke no. 4
4.         Apakah tumbuhan tersebut bertulang daun sejati?
a.       Jika ya tumbuhan tersebut tergolong monokotil
b.      Jika tidak tumbuhan tersebut tergolong dikotil
5.         Apakah tumbuhan tersebut berklorofil?
a.       Jika ya lanjut ke no. 6
b.      Jika tidak tumbuhan tersebut termasuk jamur
6.         Apakah tumbuhan tersebut berdaun dan hidup di air?
a.       Jika ya tumbuhan tersebut tergolong ganggang
b.      Jika tidak tumbuhan tersebut tergolong lumut.



1.  a. Tidak bertulang belakang   ...............................................
         2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)
     b. Memiliki ruas-ruas tulang belakang .................................
         3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)
2. a. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku ..............................
         siput (bila ya jawabannya siput)
    b. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku ...............................
        4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)
3. a. Bergerak dengan sirip .........................................................
        ikan (bila ya jawabannya ikan)
    b. Bergerak bukan dengan sirip  ...........................................
        6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)
4. a. Bersayap .........................................................................
        5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)
     b. Tidak bersayap ................................................................
        lipan (bila ya jawabannya lipan)
5. a. Menyusui anaknya ...........................................................
        mamalia (bila ya jawabannya mamalia atau kerbau)
    b. Tidak menyusui anaknya  ................................................
        7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)
6. a. Sayapnya sisik ....................................................................
        kupu-kupu (bila ya jawabannya kupu-kupu)
    b. Sayapnya lurus ................................................................
        belalang  (bila ya maka belalang)
7. a. Mengalami metamorfosis ................................................
        katak (bila ya jawabannya katak)
     b. Tidak mengalami metamorfosis ......................................
        8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)
8. a. Tidak mengerami .............................................................
         buaya (bila ya jawabannya buaya)
     b. Mengerami telurnya .........................................................
         burung (bila ya jawabannya burung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar