KEANEKARAGAMAN
MAKHLUK HIDUP
Makhluk
hidup di permukaan bumi beraneka ragam bentuk, ukuran, warna, kelengkapan organ
tubuh, kebiasaan hidup, habitat, dan tingkah lakunya. Bagaimana cara kita
mempelajari makhluk hdiup yang demikian banyaknya? Untuk mempermudah
mempelajarinya, dilakukan pengelompokan makhluk hidup yang dikenal dengan
sistem klasifikasi. Makhluk hidup yang memiliki sifat yang sama dikelompokkan
ke dalam golongan yang sama. Makhluk hidup yang memiliki sifat yang berbeda
dikelompokkan ke dalam golongan yang berbeda.
A. Keanekaragaman
ciri makhluk hidup
Makhluk yang ada di sekitar kita sangat beraneka
ragam. Secara spesifik, keanekaragaman
berarti perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang berlainan jenis.
Contoh perbedaan antara anjing, kucing, harimau, dll. Selain keanekaragaman
antar jenis makhluk hidup, terdapat juga perbedaan ciri dan sifat pada makhluk
hidup yang sejenis, yang disebut variasi.
Contohnya, perhatikan teman-temanmu dalam satu kelas. Antara satu orang dengan
orang lain terdapat perbedaan dan juga persamaan. Persamaan dan perbedaan
tersebut terlihat dari warna mata, tinggi badan, bentuk daun telinga, bentuk
wajah, warna kulit, bentuk lidah, dan lain-lain. Jadi, dapat kita katakan bahwa
tidak ada satu pun makhluk hidup di dunia ini yang sama persis, meskipun pada
kembar identik. Keanekaragaman antar jenis dan variasi inilah yang akan
membentuk keanekaragaman pada makhluk hidup.
variasi pada kucing
variasi warna bunga
keanekaragaman
B. Klasifikasi
makhluk hidup
Saat ini bumi dihuni tidak kurang dari
2.000.000 jenis makhluk hidup. Karena begitu banyaknya jenis makhluk hidup,
kita tidak mungkin dapat mengenali satu demi satu. Untuk mempermudah mempelajarinya,
ilmuan berusaha mencari cara yang paling mudah dan tepat, yaitu dengan cara
pengelompokan makhluk hidup. Oleh karena itu, berkembanglah ilmu tentang
pengelompakan makhluk hidup yang dikenal dengan klasifikasi.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk
hidup ke dalam kelompok-kelompoknya,
baik menurut morfologi (bentuk luar tubuh), fisiologi (faal tubuh), dan
anatomi (susunan tubuh). Dalam pengelompokan makhluk hidup ada dua hal yang
perlu kita kuasai yaitu:
1.
Melakukan identifikasi
Identifikasi
adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati
2.
Pemberian nama
Sistem klasifikasi
makhluk hidup dapat dilakukan dengan cara:
1.
Sistem klasifikasi alami, disusun
berdasarkan banyaknya persamaan ciri morfologis yang dimiliki makhluk hidup.
Contoh:
tumbuhan diklasifikasikan menjadi tumbuhan mmonokotil dan dikotil.
2.
Sistem klasifikasi buatan, disusun
berdasarkan adanya satu atau beberapa ciri morfologis, alat reproduksi,
lingkungan tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan
strukturnya.
Contoh:
klasifikasi berdasarkan perawakan (herba, semak, perdu, pohon)
3.
Sistem klasifikasi filogenetik, disusun
berdasarkan jauh atau dekatnya hubungan kekerabatan antar kelompok yang satu
dengan kelompok yang lainnya dan mencerminkan perkembangan makhluk hidup.
Identifikasi
adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati. Di antara berbagai jenis makhluk
hidup terdapat persamaan dan perbedaan ciri. Persamaan dan perbedaan ciri pada
makhluk hidup inilah yang digunakan sebagai dasar klasifikasi. Jadi dalam klasifikasi,
jenis-jenis yang mempunyai suatu kemiripan ditempatkan dalam satu kelompok.
Terdapat
berbagai macam cara mengklasifikasikan makhluk hidup. Ada klasifikasi
berdasarkan ciri luar makhluk hidup (ciri morfologi), manfaat makhluk hidup,
habitus (perawakan), tempat hidup, dan sebagainya. Berikut ini contoh pengelompokan
hewan berdasarkan kesamaan jenis makanannya.
1. Hewan
karnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging. Misalnya harimau, serigala, dan
singa.
2. Hewan
herbivor, yaitu kelompok hewan pemakan tumbuhan. Misalnya kerbau, rusa, dan
jerapah.
3. Hewan
omnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging dan tumbuhan, misalnya musang.
Tumbuhan juga dapat
dikelompokkan berdasarkan pada ciri morfologi/bentuk luar tubuh.
1. Berdasarkan
jumlah keping lembaga biji, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
tumbuhan dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil adalah kelompok tumbuhan yang
bijinya mempunyai dua keping lembaga, misalnya kacang tanah, mangga, apel, dan
durian. Sedangkan tumbuhan monokotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya
mempunyai satu keping lembaga, misalnya jagung, kelapa, dan padi.
2. Berdasarkan
letak bijinya, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Gymnospermae dan
Angiospermae. Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan yang berbiji terbuka
(bijinya tidak dibungkus oleh daun buah) misalnya melinjo, pakis haji, dan
pinus. Sedangkan Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai biji tertutup
(biji dilindungi oleh daun buah), misalnya kamboja, jambu, nangka, dan palem.
Para
ahli juga berupaya mengelompokkan makhluk hidup secara umum berdasarkan kekerabatannya.
Klasifikasi ini disebut klasifikasi
sistem filogeni. Pengelompokan
sistem ini terus-menerus mengalami perkembangan. Perhatikan perkembangan klasifikasi
filogeni berikut ini.
1. Sistem
Dua Kingdom
Sistem dua kingdom pertama kali
dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani).
Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia.
a. Kingdom
Plantae (kerajaan tumbuhan), meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai
ciri berdinding sel dan berklorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri,
jamur, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji.
b. Kingdom
Animalia (kerajaan hewan), meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri
tidak berdinding sel dan tidak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam
kingdom ini adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda,
Echinodermata, dan Chordata.
2. Sistem
Tiga Kingdom
Klasifikasi tiga kingdom membagi
makhluk hidup menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan Animalia.
a. Kingdom
Monera, yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau
banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini
adalah bakteri dan ganggang hijau-biru.
b. Kingdom
Plantae, adalah kelompok tumbuhan yang meliputi jamur, lumut, paku, dan
tumbuhan biji.
c. Kingdom
Animalia, adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera,
Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
3. Sistem
Empat Kingdom
Sistem empat kingdom terdiri dari
Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Kingdom Monera terdiri dari
bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena
tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan
Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom.
4. Sistem
Lima Kingdom
Pencetus klasifikasi sistem lima
kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada
tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam
Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang
ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler
maupun multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak
dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia.
5. Sistem
Enam Kingdom
Pada tahun 1990, Carl Woese,
seorang ahli biologi molekuler Amerika Serikat, mengembangkan sistem
klasifikasi enam kingdom. Dalam klasifikasi ini, beliau membagi Kingdom Monera menjadi
dua kelompok. Bakteri yang mempunyai sifat khusus dikelompokkan dalam
Kingdom Archaebacteria, misalnya bakteri
yang mampu hidup di perairan bersuhu tinggi atau di lingkungan dengan kadar
garam tinggi. Sedangkan bakteri yang lain dan ganggang hijau-biru (Cyanophyta) dikelompokkan
dalam Kingdom Eubacteria. Jadi, dalam sistem klasifikasi enam kingdom, makhluk
hidup dikelompokkan menjadi Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi,
Plantae, dan Animalia.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup:
1.
Menyederhanakan objek studi
2.
Memudahkan pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri
3.
Mengenal berbagai jenis makhluk hidup
4.
Mengetahui hubungan kekerabatan antar
makhluk hidup
5.
Memudahkan pemberian nama makhluk hidup
yang belum diketahui.
Manfaat klasifikasi bagi manusia:
1.
Mengetahui manfaat masing-masing jenis
makhluk hidup bagi manusia
2.
Mengetahui adanya saling ketergantungan
di antara makhluk hidup
3.
Mengetahui ciri dan sifat masing-masing
jenis makhluk hidup
4.
Mengetahui hubungan kekerabatan di
antara makhluk hidup yang beranekaragam
5.
Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati
6.
Memudahkan komunikasi.
C. Sistem
tata nama binomial nomenklatur
Di dunia ini terdapat sangat banyak
jenis hewan dan tumbuhan. Untuk mengenal semua jenis hewan dan tumbuhan
sangatlah sulit. Untuk itu kita perlu terlebih dahulu mengelompokkan hewan atau
tumbuhan ke dalam kelompoknya. Dibutuhkan keterampilan dan cara khusus untuk
memberi nama hewan dan tumbuhan.
Untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan menyatukan persepsi secara internasional, maka
makhluk hidup diberi nama ilmiah. Carolus Linnaeus sebagai peletak dasar klasifikasi mengetengahkan
sistem kode internasional tata nama ilmiah yang disebut binomial nomenklatur, yang berarti tata nama ganda.
Ahli biologi lebih menyukai menggunakan
nama ilmiah. Menurutmu, mengapa demikian? Ada beberapa alasan untuk menggunakan
nama ilmiah sebagai pengganti nama
daerah.
1. Tidak
ada kekeliruan dalam mengidentifikasi suatu makhluk hidup karena tidak ada makhluk hidup yang mempunyai
nama ilmiah yang sama. Contoh, dua
makhluk hidup yang berbeda, namun
mempunyai nama daerah sama, misalnya gedang, di Jawa Timur dan Jawa Tengah
adalah nama daerah untuk pisang (Musa paradisiaca L.), tetapi di Jawa Barat gedang adalah nama
daerah dari pepaya (Carica papaya L.).
2. Nama
ilmiah jarang berubah.
3. Nama
ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia dan berkembang lebih
lanjut.
4. Bahasa
yang digunakan untuk nama ilmiah adalah bahasa Latin. Bahasa Latin digunakan
karena bahasa ini tidak berubah.
Kriteria yang digunakan dalam sistem kode
internasional tata nama ilmiah disebut binomial nomenklatur. Binomial
nomenklatur disebut tata nama ganda. Peletak dasar klasifikasi sistem binomial
nomenklatur yaitu Carolus Lineus.
Aturan-aturan
tata nama dengan sistem binomial nomenklatur yaitu:
1.
Nama yang digunakan harus bahasa Latin
atau yang dilatinkan
2.
Terdiri dari dua kata. Kata pertama
menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan spesies.
3.
Kata pertama diawali dengan huruf
kapital sedangkan kata kedua tidak diawali dengan huruf kapital.
4.
Penulisannya harus digarisbawahi secara
terpisah jika ditulis tangan dan dimiringkan jika diketik.
Alasan klasifikasi menggunakan bahasa Latin yaitu:
1.
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam
mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama
persis.
2.
Nama ilmiah jarang berubah.
3.
Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang
sama di seluruh dunia.
Pengelompokan makhluk
hidup juga dilakukan secara bertingkat berdasarkan persamaan ciri. Setiap
tingkatannya disebut takson. Semakin tinggi tingkatan takson, semakin sedikit
persamaan ciri yang dimilikinya.
Urutan takson dari tingkat tertinggi ke tingkat
terendah yaitu:
1.
Kingdom
2.
Filum (hewan) atau divisio (tumbuhan)
3.
Kelas
4.
Ordo
5.
Famili
6.
Genus
7.
Spesies
Contoh klasifikasi:
1.
Regnum/kingdom : Animalia
2.
Filum : Cordata
3.
Kelas : Mammalia
4.
Ordo : Primata
5.
Famili :
Homonidae
6.
Genus :
Homo
7.
Spesies :
Homo sapiens
Kunci Determinasi
Petunjuk
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelompok makhluk hidup atau jenis
organisme disebut kunci identifikasi atau kunci determinasi. Langkah identifikasi
yaitu dengan menyusun ciri yang berlawanan. Setiap langkah terdapat dua pilihan
yang saling berlawanan untuk menentukan urutan klasifikasi yang berikutnya.
Perangkat kunci determinasi disebut kunci dikotom. Jika salah satu ciri sudah
sesuai, alternatif lainnya akan gugur.
Contoh kunci determinasi tumbuhan:
1.
Apakah tumbuhan ini berdaun, berbatang,
dan berakar?
a. Jika
ya lanjut ke no. 2
b. Jika
tidak lanjut ke no. 5
2.
Apakah tumbuhan tersebut berbunga?
a. Jika
ya lanjut ke no. 3
b. Jika
tidak tumbuhan tersebut tergolong paku-pakuan
3.
Apakah tumbuhan tersebut daunnya
berbentuk jarum?
a. Jika
ya tumbuhan tergolong gymnospermae
b. Jika
tidak lanjut ke no. 4
4.
Apakah tumbuhan tersebut bertulang daun
sejati?
a. Jika
ya tumbuhan tersebut tergolong monokotil
b. Jika
tidak tumbuhan tersebut tergolong dikotil
5.
Apakah tumbuhan tersebut berklorofil?
a. Jika
ya lanjut ke no. 6
b. Jika
tidak tumbuhan tersebut termasuk jamur
6.
Apakah tumbuhan tersebut berdaun dan
hidup di air?
a. Jika
ya tumbuhan tersebut tergolong ganggang
b. Jika
tidak tumbuhan tersebut tergolong lumut.
1.
a. Tidak bertulang belakang
...............................................
2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)
b. Memiliki ruas-ruas tulang belakang
.................................
3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)
2.
a. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku ..............................
siput (bila ya jawabannya siput)
b. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku
...............................
4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)
3.
a. Bergerak dengan sirip .........................................................
ikan (bila ya jawabannya ikan)
b. Bergerak bukan dengan sirip ...........................................
6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)
4.
a. Bersayap .........................................................................
5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)
b. Tidak bersayap
................................................................
lipan (bila ya jawabannya lipan)
5.
a. Menyusui anaknya ...........................................................
mamalia (bila ya jawabannya mamalia
atau kerbau)
b. Tidak menyusui anaknya
................................................
7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)
6.
a. Sayapnya sisik ....................................................................
kupu-kupu (bila ya jawabannya
kupu-kupu)
b. Sayapnya lurus
................................................................
belalang (bila ya maka belalang)
7.
a. Mengalami metamorfosis ................................................
katak (bila ya jawabannya katak)
b. Tidak mengalami metamorfosis
......................................
8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)
8.
a. Tidak mengerami .............................................................
buaya (bila ya jawabannya buaya)
b. Mengerami telurnya
.........................................................
burung (bila ya jawabannya burung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar