Minggu, 25 November 2012
SISTEM KLASIFIKASI 5 KINGDOM
1.
Kingdom
Monera
Kingdom Monera meliputi berbagai jenis
bakteri dan ganggang hijau-biru. Ciri khas kingdom ini adalah selnya tidak
memiliki membran inti sehingga disebut organisme prokariotik.
1)
Bakteri
Bakteri berukuran mikroskopis sehingga
kamu hanya dapat mengamatinya dengan mikroskop. Selnya bersifat prokariotik
(inti sel tidak diselubungi oleh membran inti, sehingga hanya disebut daerah
inti). Bakteri dapat hidup hampir di semua lingkungan. Perkembangbiakannya dengan
membelah diri. Pada kondisi yang ideal setiap sel bakteri akan membelah menjadi
dua setiap 20 menit. Bentuk bakteri bermacam-macam, ada yang berbentuk batang
(basil), berbentuk bulat (kokus), dan ada yang berbentuk lengkung atau seperti
spiral (spirilum). Bakteri yang berbentuk basil dan kokus biasanya mempunyai flagella
(rambut cambuk) yang digunakan sebagai alat gerak. Bakteri ada yang dapat hidup
tanpa menggunakan oksigen yang disebut
bakteri anaerob, misalnya Clostridium
tetani penyebab penyakit tetanus. Bakteri yang lain hanya dapat hidup
dengan menggunakan oksigen bebas yang disebut
bakteri aerob, misalnya Mycobacterium
tuberculosis penyebab penyakit TBC.
Beberapa contoh bakteri adalah sebagai
berikut.
a) Salmonella typosa,
penyebab penyakit tipus.
d) Rhizobium radicicola,
hidup bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan yang membantu menambat
nitrogen dari udara dengan membentuk bintil-bintil akar.
2)
Ganggang
Hijau-Biru
Ganggang hijau-biru mempunyai ciri-ciri
seperti bakteri, namun mempunyai klorofil a yang digunakan untuk fotosintesis.
Klorofil ini tidak terletak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di dalam
sitoplasma dan disebut bakterioklorofil. Beberapa contoh ganggang hijau-biru adalah
sebagai berikut.
a) Anabaena cycadae, hidup bersimbiosis pada akar pakis haji.
b) Anabaena azolla,
hidup bersimbiosis di akar paku air Azolla
piƱata sehingga dapat menyuburkan perairan.
c) Spirulina maxima,
dimanfaatkan sebagai sumber makanan berprotein tinggi yang disebut protein sel tunggal (PST).
Kingdom
Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup yang mempunyai sel eukariotik
(mempunyai inti sel yang diselubungi membran inti). Makhluk hidup yang termasuk
dalam kingdom ini adalah Protozoa dan ganggang selain ganggang biru.
1)
Protozoa
Protozoa merupakan mikroorganisme yang
mempunyai ciri-ciri seperti hewan, yaitu dapat bergerak bebas dan tidak
mempunyai klorofil. Protozoa mempunyai alat gerak berupa kaki semu, silia
(rambut getar), dan flagela (rambut cambuk), sehingga Protozoa dibagi menjadi
empat kelompok berdasarkan alat geraknya yaitu Rhizopoda, Flagelata, Ciliata,
dan Sporozoa.
Perhatikan beberapa contoh Protozoa
berikut ini.
a) Amoeba proteus (Rhizopoda), bergerak dengan menjulurkan
sebagian protoplasma membentuk kaki semu
atau pseudopodia.
b) Trypanosoma gambiense
(Flagellata), penyebab penyakit tidur di daerah Afrika. Bergerak dengan flagela
atau rambut cambuk.
e) Plasmodium sp.
(Sporozoa) menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Contohnya Plasmodium
malaria penyebab malaria kuartana, Plasmodium
vivax penyebab malaria tersiana takganas, dan Plasmodium falciparum penyebab malaria tersiana ganas. Plasmodium tidak mempunyai alat gerak aktif,
tetapi dapat berpindah tempat dengan mengikuti aliran darah.
2)
Ganggang
(Alga)
Kamu tentu pernah melihat air kolam atau
sungai yang berwarna hijau. Warna hijau itu disebabkan karena melimpahnya
ganggang yang hidup di perairan itu. Selain hidup di perairan air tawar,
ganggang juga dapat ditemukan di air laut dan di tempat-tempat lembab seperti
tanah, tembok, dan kulit pepohonan. Ganggang mempunyai ciri-ciri yang
menyerupai tumbuhan, yaitu mempunyai dinding sel dan berklorofil untuk
fotosintesis. Selain klorofil, ganggang mempunyai pigmen atau zat warna yang
lain. Berdasarkan pigmen utamanya, alga dapat dikelompokkan menjadi ganggang
hijau, ganggang cokelat, ganggang merah, dan ganggang keemasan/pirang.
Perhatikan contoh ganggang berikut ini.
a) Chlorella,
(ganggang hijau), dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang mengandung
protein tinggi.
b) Sargassum siliquosum
(ganggang cokelat), hidup menempel di bebatuan sepanjang pantai berbatu daerah
tropis. Ukurannya beragam, dari yang kecil hingga yang mencapai panjang puluhan
meter.
d) Diatom
(ganggang pirang), umumnya hidup sebagai plankton di laut. Diatom yang telah
mati cangkangnya mengendap di dasar laut membentuk tanah diatom (tanah kersik)
yang dapat digunakan sebagai bahan penyaring, bahan cat, dan bahan pelicin
(amplas).
Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal
yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Jamur
terdiri dari sel satu dan sel banyak.
b. Tubuh
tersusun dari benang-benang halus disebut hifa.
c. Hifa
ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat.
d. Berkembangbiak
dengan spora
Berdasarkan bentuk hifa
jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Jamur
Ganggang (Phycomycetes)
Jamur ini hifanya bersekat-sekat
Contoh
Rhizopus untuk membuat tempe. Pada tempe terdapat
benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk
maka permukan tempe akan membusuk.
b.
Jamur
Benar (Eumycetes)
Jamur ini memiliki hifa yang
bersekat-sekat. Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
b. Basidomycetes,
jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti botol, umumnya jamur ini
berukuran besar. Misal: Volvariella
volvaceae (jamur merang), Auricula volvaceae
(jamur kuping).
jamur merang
jamur kuping
c. Jamur
tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan,
tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia. Biasanya termasuk kelompok jamur
penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus fimugtus penyebab
penyakit saluran pernafasan pada manusia.
Tinea versicolor
4.
Kingdom
Plantae
Apakah
kamu pernah mengamati tumbuhan yang terdapat di permukaan kolam, sawah, kebun,
halaman rumah, halaman sekolah, atau tempat lainnya? Jika kamu amati lingkungan
di sekitarmu, tentu kamu akan menemukan pohon besar dan tinggi, tanaman semak,
atau rerumputan. Jenis pohon-pohon tersebut termasuk Kingdom Plantae.
Kingdom
plantae termasuk makhluk hidup yang tidak dapat berpindah tempat, memiliki sel
eukariotik, bersel banyak, memiliki klorofil, dan dapat melakukan fotosintesis.
Tumbuhan memiliki jenis yang banyak dan
bervariasi, baik ukuran, bentuk, warna, dan tempat hidupnya. Fosil tumbuhan
ditemukan berusia 400 juta tahun yang lalu dan baru sekitar 500 ribu jenis yang
telah diberi nama.
Kingdom
plantae (tumbuhan) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh
dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak
memiliki akar, batang, daun, serta tidak memiliki pembuluh untuk mengangkut zat
makanan. Tumbuhan ini terdiri dari lumut (Bryophyta). Tumbuhan berpembuluh
adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang, daun, dan pembuluh untuk mengangkut
zat makanan. Tumbuhan ini terdiri dari tumbuhan paku (Pterydophyta) dan
tumbuhan biji (Spermatophyta).
a.
Lumut
(Bryophyta)
Perhatikan tanah atau dinding lembab di
sekitar sekolahmu. Apakah kalian menjumpai tumbuhan kecil di permukaannya?
Tumbuhan yang kamu lihat itu adalah lumut. Apakah lumut itu? Mari kita pelajari
bersama.
Para ahli beranggapan lumut merupakan
bentuk peralihan dari tumbuhan air ke tumbuhan darat. Pendapat ini didasarkan
pada kemampuannya menyesuaikan diri dengan lingkungan darat dan tempat berair.
Tumbuhan lumut juga sering dikatakan
tumbuhan peralihan dari tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berbatang. Hal ini
didasarkan pada bentuk tubuh lumut ada yang menyerupai ganggang, misalnya lumut
hati, dan sebagian lagi tampak menyerupai tumbuhan yang telah berbatang.
Ciri-ciri tumbuhan lumut secara umum
sebagai berikut.
1) memiliki
bentuk menyerupai akar (disebut rhizoid), batang dan daun, tetapi bukan akar,
batang dan daun sejati,
2) tidak
ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat tubuhnya. Pengangkutan air dan
garam mineral berlangsung dari sel ke sel secara lambat,
3) habitatnya
di tempat lembab atau basah,
4) tubuhnya
berukuran 0,5cm—15 cm, dan
5) daur
hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase kawin (gametoļ¬t) dan tak
kawin (sporoļ¬t), disebut metagenesis
Tumbuhan
lumut dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1)
Lumut
Hati (Hepaticeae)
Tumbuhan
lumut ini belum memiliki batang dan daun. Tubuhnya berbentuk lembaran
dilengkapi rhizoid sebagai alat untuk melekatkan tubuhnya ke dalam tanah. Contoh
: Marchantia.
2) Lumut
Daun (Musci)
Tumbuhan
lumut ini telah mempunyai batang, daun dan akar rhizoid
Contoh
: Polytrichum
Pergiliran
keturunan lumut
·
Spora lumut jatuh pada tempat cocok akan
tumbuh menjadi protonema.
·
Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan
lumut.
·
Lumut dewasa akan menghasilkan sel
kelamin yaitu anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan)
dan arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina).
·
Hasil pembuahan antara ovum dan
spermatozoid disebut zigot.
·
Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium.
·
Sporogonium dewasa akan menghasilkan
spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)
·
Sporogonium disebut sporofit dan
tumbuhan lumut disebut gametofit.
a.
Tumbuhan
paku (Pterydophyta)
Ciri-ciri:
1. Memiliki
akar, batang, dan daun sejati
2. Memiliki
jaringan pengangkut (xylem dan floem)
3. Memiliki
klorofil
4. Daun
muda menggulung
5. Umumnya
hidup di tempat lembab dan teduh
6. Mengalami
pergiliran keturunan (metagenesis)
Pergiliran keturunan paku
·
Spora yang telah masak, jatuh pada
tempat yang cocok membentuk protalium.
·
Protalium menghasilkan anteridium
sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai penghasil
sel telur (sel kelamin betina).
·
Hasil pembuahan disebut zigot yang akan
tumbuh menjadi tumbuhan paku.
·
Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan
spora
·
Tumbuhan paku disebut sporofit dan
protalium disebut gametofit
Klasifikasi Tumbuhan paku dibagi
menjadi empat kelas, yaitu:
1)
Paku
lumut (Psilopitinae).
Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian
besar epifit. Contoh : Psilotum nodum.
2)
Paku
ekor kuda (Equisetinae).
Batang
terdapat dalam tanah, cabang beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora.
Contoh: Equisetum debile.
3)
Paku
kawat (Lycopodiinae).
Tubuhnya
seperti rambut atau kawat, habitat di daerah pegunungan. Contoh: Lycopodium cernuum.
4)
Paku
sejati (Filicinae).
Dapat
hidup dimana mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan
daun. Contoh : Suplir, semanggi.
b.
Tumbuhan
biji (Spermatophyta)
Merupakan
tumbuhan penghasil biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan.
Berdasarkan letak bakal biji dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1)
Gymnospermae
(tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae
adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, tetapi
menempel pada daun buah.
Gymnospermae memiliki ciri–ciri sebagai
berikut:
·
Pohon berakar tunggang, daunnya
berbentuk seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
·
Alat kelamin jantan dan alat kelamin
betina disebut srobilus yang mengandung
sporangia.
Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi
beberapa kelas, antara lain:
a.
Cycadinae
Menyerupai pohon palem, sedikit cabang,
daun menyirip. Contoh Cycas rumphii
(Pakis haji)
b.
Gnetinae
Batang
berkayu, bercabang, daun tunggal. Contoh Gnetum
gnemon (melinjo)
c.
Coniferinae
Tumbuhan
semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun berbentuk jarum. Contoh Pinus
merkusii (pinus/tusan)
d.
Ginkgoinae
2)
Angiospermae
(tumbuhan biji tertutup)
Angiospermae
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Bakal
biji tertutup daun buah
b. Memiliki
bunga yang sesungguhnya
Tumbuhan biji tertutup
dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a)
Dikotil
atau dicotyledoneae
Tanaman
dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
· Biji
berkeping dua
· Pertulangan
daun menyirip atau menjari
· Akar
tunggang
· Batang
umumnya bercabang
· Berkas
pembuluh angkut letaknya teratur
· Bagian-bagian
bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya.
Tumbuhan dikotil
memiliki beberapa suku, antara lain:
(1) Suku
getah–getahan (Euphorbiaceae)
Apabila
dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).
(2) Suku
kacang-kacangan (Papilonaceae).
Mahkota
bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan bintil-bintil
akar. Contoh: Arachis hypogea (kacang
tanah), Vigna sinensis (kacang
panjang).
(3) Suku
terung–terungan (Solanaceae)
Bunga
berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau
berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat),
Capsicum annum (lombok)
b)
Monokotil
Ciri-ciri:
·
Biji berkeping satu
·
Pertulangan daun sejajar atau melengkung
·
Akar serabut
·
Batang tidak bercabang
·
Berkas pembuluh angkut letaknya tersebar
·
Bagian-bagian bunga berjumlah 3 atau
kelipatannya.
Tumbuhan monokotil
memiliki beberapa suku, antara lain:
Anggota
kingdom animalia memiliki ciri bersel banyak, tidak berklorofil, memperoleh
makanan dari organisme lain (heterotrof), tidak berdinding sel, dan memiliki
kemampuan untuk berpindah tempat.
Secara umum, kelompok kingdom animalia memiliki
ciri-ciri berikut.
a. Tidak
dapat membuat makanan sendiri.
b. Mampu
mencerna kembali makanan yang sudah dimakan (proses pengubahan zat makanan menjadi
molekul-molekul kecil).
c. Mampu
berpindah tempat.
d. Hewan
bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler).
Kerajaan hewan (kingdom animalia)
dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok
invertebrata dan kelompok vertebrata. Kelompok invertebrata terdiri dari
beberapa kelompok, yaitu kelompok Porifera (Sponsa), Coelenterata (Cnidaria),
Mollusca, Echinodermata, Platyhelminthes (cacing pipih), Nematelminthes (cacing
giling), Annelida (cacing gelang), dan Arthropoda.
1)
Porifera
atau Sponsa (hewan berpori)
Sponsa hidup di air laut dan air tawar.
Hewan ini sederhana karena tubuhnya tidak memiliki jaringan dan sistem organ.
Seluruh tubuh ditutupi oleh pori-pori kecil sehingga disebut hewan berpori
(porifera). Sponsa hidup berkumpul dengan sesamanya atau disebut berkoloni.
Sebagian coelenterata hidup di air laut,
seperti anemon laut atau mawar laut, tetapi ada yang hidup di air tawar seperti
hydra. Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial dan lebih kompleks daripada
porifera. Hydra hidup di air tawar dan menempel pada daun atau ranting yang ada
di air. Alat geraknya adalah tentakel yang mengandung sel jelatang yang
bersifat racun untuk melemaskan mangsanya. Tubuh anemon laut melekat pada benda
atau makhluk lain dan tentakelnya berwarna-warni. Cara menangkap mangsanya
adalah dengan melambaikan tentakel.
Mollusca adalah hewan lunak yang
tubuhnya dilindungi oleh cangkang atau rumah yang terbuat dari zat kapur.
Mollusca hidup di darat, air tawar, dan air laut. Bentuk tubuhnya simetris
bilateral. Mollusca dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu: kerang, siput, dan
cumi-cumi.
Echinodermata adalah hewan yang memiliki
kulit duri. Permukaan kulitnya berduri-duri kecil yang berfungsi sebagai rangka
luar dan terbuat dari lempengan kapur. Bentuk tubuhnya simetris radial. Hewan
ini bergerak dengan amburakral. Echinodermata
hidup di laut. Bagian dalam tubuhnya dilindungi oleh rangka dalam yang terbuat
dari lempengan kalsium. Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu bintang laut,
bintang ular, lila laut, landak laut, dan teripang.
5)
Platyhelminthes (cacing pipih)
Cacing pipih memiliki ciri bertubuh
lunak dan berbentuk simetris bilateral, hidup bebas, ada yang parasit, dan
tubuhnya pipih. Contoh: cacing getar seperti planaria, cacing isap, seperti cacing
hati, dan cacing pita seperti cacing pita sapi.
6)
Nematelminthes (cacing gilig)
Cacing gilig mudah ditemukan di tanah,
di air tawar, dan di air laut. Contoh cacing gilig di antaranya
cacing perut (Ascaris lumbricoides), dan
cacing kremi (Oxyuris vermicularis) yang hidup di usus besar dan anus manusia.
Cacing ini mengganggu dan menyebabkan gatal-gatal di sekitar rektum.
7)
Annelida (cacing gelang)
Apabila kamu memancing ikan, kamu pasti
menggunakan cacing tanah sebagai umpan. Cacing tanah merupakan salah satu contoh
cacing gelang. Contoh lainnya adalah
cacing pengisap darah. Cacing pengisap darah yang hidup di darat disebut pacet,
sedangkan yang hidup di air disebut lintah.
Arthropoda adalah hewan yang kakinya beruas-ruas.
Tubuh Arthropoda terbagi dalam beberapa ruas yang menyatu antara kepala
(caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Kelompok hewan ini terdiri
dari golongan serangga, udang-udangan,
laba-laba, dan lipan.
Kerajaan hewan (kingdom animalia) kelompok vertebrata
terdiri dari lima kelompok, yaitu kelompok ikan (Pisces), katak (Amfibia), melata
(Reptilia), burung (Aves), dan hewan menyusui (Mamalia).
Ikan merupakan organisme air yang
memiliki tubuh streamline. Tubuhnya memiliki rangka dalam dan rangka luar yang
berupa sisik. Permukaan tubuhnya licin berlendir, dan bernapas dengan insang.
Pada sisi tubuhnya terdapat gurat sisi sebagai indera untuk mengetahui
kedalaman dan tekanan air. Alat geraknya berupa sirip dan ekor. Ikan termasuk
hewan berdarah dingin karena suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu
lingkungannya.
Kelas ikan dibagi ke dalam tiga
kelompok, yaitu ikan tak berahang, ikan bertulang rawan, dan ikan bertulang
keras.
(a)
Ikan
tak Berahang
Ikan tak berahang contohnya belut laut
yang memiliki mulut bulat dengan gigi berderet tajam untuk mengisap darah dan mencabik
tubuh mangsanya.
(b)
Ikan
Bertulang Rawan
Ikan bertulang rawan terdapat pada ikan
hiu, ikan pari, dan ikan cucut. Ikan hiu mempunyai rangka yang tersusun dari
tulang rawan dan kulit yang tertutup oleh bentukan seperti gigi. Ikan hiu termasuk
ikan yang memiliki kecepatan gerak yang
tinggi dan termasuk ikan pemangsa yang buas.
(c)
Ikan
Bertulang Keras
Ikan bertulang keras atau bertulang
sejati, yaitu ikan yang memiliki rangka yang tersusun dari tulang keras atau
tulang sejati. Selain rangka dalam, ikan bertulang keras juga memiliki rangka luar
berupa sisik berbentuk pipih yang menutupi tubuh. Kelompok ikan ini merupakan
kelompok ikan terbanyak dan terbesar.
Hewan yang termasuk amfibi adalah hewan
yang dapat hidup di darat dan di air. Sewaktu berkembang biak, amfibi
mengeluarkan sel telur dan sperma di air sehingga pembuahannya terjadi di luar tubuh.
Hasil pembuahan tersebut kemudian menjadi
larva amfibi (kecebong) yang hidup di air dan bernapas dengan insang.
Setelah dewasa, amfibi bernapas dengan paru-paru. Sama halnya dengan ikan,
amfibi pun termasuk hewan berdarah dingin.
Amfibi terbagi menjadi tiga macam, yaitu
salamander, katak, dan kodok. Perbedaan katak dengan kodok adalah katak
hidupnya selalu di tempat basah atau lembap, sedangkan kodok hidup di tempat
yang kering.
Ciri-ciri kelompok reptil di antaranya
bernapas dengan paru-paru dan tubuhnya ditutup oleh kulit bersisik dari zat
tanduk. Tubuh penyu dan kura-kura dilindungi oleh pelindung yang disebut karapaks.
Reptilia berkembang biak dengan bertelur. Reptilia sama dengan ikan dan amfibi,
termasuk hewan berdarah dingin.
Reptilia terdiri dari golongan kadal,
ular, kura-kura, dan buaya. Golongan kadal contohnya: kadal, tokek, bunglon,
biawak, komodo, dan cecak. Golongan ular meliputi ular sinduk, ular sanca, ular
belang, dan ular hijau. Golongan kura-kura meliputi kura-kura dan penyu.
Golongan buaya meliputi berbagai jenis buaya.
Alat gerak burung bagian depan adalah sayap,
sedangkan alat gerak belakang berupa kaki yang ditutupi sisik. Bulu burung
tersusun dari protein yang disebut keratin. Bulu berguna sebagai penahan panas yang sempurna
bagi tubuh burung.
Bentuk kaki burung bermacam-macam disesuaikan
dengan adaptasi dan cara
memperoleh makanannya. Burung pemangsa
memiliki cakar melengkung yang berfungsi mencengkeram dan meremukkan mangsa,
misalnya elang. Burung perenang memiliki telapak kaki berselaput seperti kayuh,
contohnya bebek. Burung yang memiliki satu jari mengarah ke belakang, memungkinkannya
mencengkeram erat objek yang dihinggapinya, contohnya pipit, kakaktua.
Burung memiliki paruh. Paruh burung
bermacam-macam disesuaikan dengan jenis makanannya. Paruh kakaktua berguna untuk
memecahkan biji, paruh pipit berguna untuk mematuk cacing, paruh bangau berguna
untuk memangsa ikan yang berada dalam air, paruh bebek berguna untuk menelusuri
makanan, dan paruh elang berguna untuk mengoyak daging menjadi sayatan-sayatan
kecil.
Ciri lain burung, yaitu termasuk hewan
yang homelterm (berdarah panas). Artinya, suhu tubuhnya selalu konstan (tetap) sekali
pun suhu lingkungannya berubah, sedangkan
ikan, amfibi, dan reptilia termasuk poikiloterm (berdarah dingin).
(5)
Mammalia
(Hewan Menyusui)
Ciri utama mamalia adalah mempunyai
kelenjar susu, berambut (bukan bulu), bernapas dengan paru-paru, melahirkan
anak, dan berdarah panas (homeiterm). Contoh:
• Sebangsa hewan berbelalai misalnya:
gajah.
• Sebangsa ikan paus misalnya:
lumba–lumba dan ikan paus.
• Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru
Langganan:
Postingan (Atom)